Dark/Light Mode

Bangun Ekonomi Pesisir, KLHK Optimalkan Tanam Mangrove

Sabtu, 7 November 2020 20:15 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya saat mengecek progres Padat Karya Penanaman Mangrove di Kabupaten Serang, Sabtu (7/11).
Menteri LHK Siti Nurbaya saat mengecek progres Padat Karya Penanaman Mangrove di Kabupaten Serang, Sabtu (7/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) yang digagas Presiden Jokowi terus ditingkatkan di sejumlah wilayah guna menggerakan laju ekonomi masyarakat pesisir di tengah masa pandemi. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, saat ini pemerintah berhasil melakukan penanaman mangrove seluas 16 ribu hektar di Kabupaten Serang, Banten. Jumlah ini melebihi target awal seluas 15 ribu hektar.

“Setelah dicek, ternyata tanam mangrove sudah mencapai 16 ribu hektar lebih. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja. Bila dihitung jumlah Hari Orang Kerja (HOK) mencapai lebih dari 1,5 juta. Maka bisa dilihat, berapa uang yang diberikan untuk masyarakat," ujar Siti saat mengecek progres Padat Karya Penanaman Mangrove di Kabupaten Serang, Sabtu (7/11).

Siti mengatakan, selain mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan menjaga ekosistem mangrove, kegiatan ini juga untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap kondisi ekosistem mangrove. 

Siti menjelaskan, program tanam mangrove dilaksanakan sejak September.

Baca juga : PT Pos Indonesia Optimis Penyaluran BST Tahap 8 Capai Target

"Saya juga mengecek jam pekerjaan penanaman mangrove disana. Merek bekerja mulai pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore. Upahnya sebesar Rp 80 ribu per hari. Uangnya langsung ditransfer ke rekening masing-masing," lanjutnya.

Selain itu, kata Siti, KLHK juga memberikan bantuan dana untuk pembinaan dan kegiatan dalam pengadaan bibit.

Siti berharap, rehabilitasi mangrove akan mengembalikan keberadaan vegetasi mangrove di daerah pesisir, yang berfungsi sebagai wilayah perlindungan pantai dari abrasi dan intrusi air laut serta ancaman bencana alam, pergeseran batas negara dan dampak perubahan iklim.

"Mangrove mampu menyerap dan menyimpan karbon di udara sampai 3-4 kali lipat dibandingkan hutan terestrial," tuturnya.

Kurangi Emisi Karbon

Baca juga : Ekonomi Resesi, Rupiah Tetap Terbang Tinggi

Di samping itu, kata Siti, negara mempunyai kewajiban untuk mengurangi emisi karbon.  Saat ini, usaha Indonesia dalam mengurangi emisi karbon tersebut, dapat dinilai dengan uang oleh dunia internasional.

"Sekarang kita menanam mangrovenya dulu. Pemerintah tengah menyiapkan skema dan perhitungan yang tepat agar masyarakat mendapatkan nilai ekonomi karbon juga," kata Siti.

Siti mengungkapkan, kegiatan PKPM mendapat respons yang bagus. Pemerintah merencanakan akan menanam sampai 600.000 hektar.

"Sekarang baru 15.000 hektar, semula tahun ini akan 63.000 hektar. Kita dapat melihat faktanya di lapangan, memang program ini baik dan berguna bagi masyarakat," ungkapnya.

Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Hudoyo menjelaskan, KLHK memperluas cakupan kegiatan Padat Karya di 34 provinsi. 

Baca juga : Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional, Ketua MPR Minta Dukungan Ketua Parlemen Turki

Hal ini dalam rangka mendukung PEN melalui kegiatan penanaman mangrove, senilai Rp 406, 1 miliar seluas 15.000 Hektar. "Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat pesisir," ujar Hudoyo.

Selain penanaman, kegiatan padat karya setiap tahun dilaksanakan melalui rehabilitasi hutan dan lahan, pembuatan bangunan sipil teknis konservasi tanah dan air, pembuatan dan penanaman Kebun Bibit Rakyat (KBR), yang melibatkan masyarakat lebih dari 5,9 juta HOK setiap tahun. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.