Dark/Light Mode

Kalau Bisa Mainkan Perannya

Jokowi Bisa Jadi Singa ASEAN

Senin, 16 November 2020 06:26 WIB
Presiden Jokowi, dalam pidatonya di KTT ke-4 RCEP lewat konferensi video, kemarin. (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi, dalam pidatonya di KTT ke-4 RCEP lewat konferensi video, kemarin. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk urusan diplomasi, posisi Indonesia terhadap negara lain makin diperhitungkan. Dalam konflik Laut China Selatan, Indonesia jadi rebutan antara China dan Amerika Serikat. Kabar terbaru lagi, gagasan Indonesia berhasil diterima dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37. Memang, kalau bisa memainkan perannya secara maksimal di kancah regional, Presiden Jokowi jadi Singa ASEAN  bukan sesuatu yang sulit digapai.

Adapun gagasan Indonesia yang diterima ASEAN adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau kerja sama regional dalam rangka perdagangan bebas. Tak hanya dengan 10 negara Asia Tenggara, kerja sama ini juga melingkupi China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Indonesia menjadi inisiator dan koordinator untuk menggoalkan gagasan yang sudah berjalan selama 8 tahun tersebut.

Baca juga : Cegah Kerumunan, Tokoh Agama Harus Jadi Suri Tauladan

Dalam sesi akhir KTT ASEAN ke-37, RCEP resmi ditandatangani oleh seluruh negara ASEAN. Jokowi yang hadir secara virtual, terlihat sumringah menyaksikan layar di depannya. Masing-masing negara, memamerkan kertas tandatangan ke layar. Tanda, disahkannya kesepakatan itu.

Untuk Indonesia, RCEP ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyaksikan proses tanda tangan tersebut. “Hari ini merupakan hari yang bersejarah. hari ini kita menandatangani Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP,” kata Presiden Jokowi, dalam pidatonya di KTT ke-4 RCEP lewat konferensi video, kemarin.

Baca juga : PAN Beri Panggung Politik Buat Kaum Muda

Jokowi mengatakan, poses perundingan RCEP ini tidak mudah. Harus memakan waktu 8 tahun dan melewati perundingan paripurna sebanyak 31 putaran. Hasilnya, perjanjian setebal 14.367 halaman, yang terbagi ke dalam 20 bab, 17 annex, dan 54 schedule commitment yang mengikat 15 negara pesertanya tanpa memerlukan satupun side letter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.