Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Biaya Perawatan Pasien Rp 184 Juta Per Orang
Yang Abaikan Prokes Dan Sepelekan Covid-19 Egois
Selasa, 17 November 2020 06:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat diminta terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Negara sudah banyak mengeluarkan duit untuk menanggung biaya pasien positif Covid-19 yang rata-rata mencapai Rp 184 juta per pasien.
Angka rata-rata biaya itu didapat berdasarkan kajian Ke - menterian Kesehatan (Kemenkes). Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany membeberkan, biaya perawatan pasien Covid-19 paling tinggi mencapai Rp 446 juta.
Menurut dia, besaran biaya perawatan itu bergantung pada tingkat keparahan penyakit Covid-19 yang diderita pasien dan penyakit bawaan pasien, seperti diabetes dan hipertensi serta daya tahan tubuh pasien.
Baca juga : Netizen Happy Pemerintah Jamin Vaksin Covid Aman
“Biayanya rata-rata habis Rp 184 juta. Itu rata-rata perawatannya 16 hari,” kata Hasbullah dalam diskusi virtual Perhitungan Rugi-rugi Kena Penyakit di Jakarta, kemarin.
Hasbullah mengatakan, temuan biaya perawatan satu orang pasien Covid-19 bisa mencapai lebih dari Rp 446 juta jika pasien tersebut kehilangan gaji, upah, bahkan usaha akibat pandemi Covid-19.
Kendati demikian, dia mengungkapkan biaya akibat Covid-19 sudah dijamin oleh negara. Namun, bukan berarti masyarakat bisa menyepelekan Covid-19 lantaran biaya pengobatannya ditanggung negara.
Baca juga : KAI Konsisten Jalankan Protokol Kesehatan Selama Pandemi Covid-19
“Untuk Covid-19 ini banyak orang nggak paham. Kalau dia sakit itu yang ngobatin kan negara. Ditanggung negara, duit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), duit negara itu kan duit kita semua,” ujarnya.
Karena itu, dia meminta masyarakat tidak egois dan tidak menyepelekan Covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, itu merugikan negara lantaran negara harus mengeluarkan biaya besar untuk Covid-19.
“Upaya pencegahan itu selalu lebih baik. Gunakan masa sehatmu, sebelum sakitmu. Terlebih kekhawatiran secara psikologis juga nggak bisa diukur dengan uang. Jadi harus kita pikir bersama, lebih baik jangan sakit,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya