Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Imbau Warga Tak Terprovokasi

Menko Polhukam: Peristiwa Sigi Bukan Perang Suku dan Agama

Senin, 30 November 2020 14:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan pernyataan resminya soal peristiwa Sigi, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/11). (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan pernyataan resminya soal peristiwa Sigi, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/11). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengutuk keras dan menyesalkan tindakan teror, kekerasan, dan kekejian yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur.

Menko Mahfud menegaskan, kelompok MIT Ali Kalora itu bukan gerakan keagamaan. "Tetapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka," ungkap Mahfud MD dalam pernyataan resminya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/11).

Mahfud menyebut, merespon kejadian ini, dia telah mendapat arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun langsung menggelar rapat dengan jajaran TNI, Polri, Kejaksaan Agung, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menyikapi peristiwa ini.

Baca juga : Menko Polhukam: Pelaku Lagi Diburu, Tokoh Agama Harus Ngademin Suasana

Sekadar mengingatkan, 4 warga dibunuh secara keji di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11). Sejumlah rumah warga di Dusun Lima Lewonu, Desa Lembantongoa, Kacamatan Palolo, Kabupaten Sigi, dibakar pelaku. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menduga para pelaku yang berjumlah 10 orang merupakan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Pemerintah juga dengan ini, sekali lagi, menyampaikan duka yang mendalam. Dan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan juga melakukan langkah-langkah untuk pemulihan atau trauma healing," kata Mahfud.

Pemerintah, lanjut Mahfud, telah memerintahkan aparat keamanan melalui Satgas Operasi Tinombala, untuk melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap para pelaku agar secepatnya dilakukan proses hukum yang tegas.

Baca juga : PGI Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Pembunuhan Sigi

Pihaknya juga memerintahkan aparat keamanan memperkuat dan memperketat penjagaan serta pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme serta pihak yang ingin mengacau keamanan dan ketertiban usai kejadian.

"Pemerintah menjamin keamanan warga di seluruh wilayah Indonesia termasuk kepada warga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah terutama setelah terjadinya tindakan teror dan kekerasan," tegasnya.

Mahfud pun mengimbau, seluruh warga, khususnya masyarakat Kabupaten Sigi, tidak terpancing upaya provokasi dari kelompok manapun. "Peristiwa ini bukan perang suku apalagi perang agama. Majelis Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Ali Kalora, tidak bisa disebut mewakili agama tertentu," tandas eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca juga : Pemerintah Kawal Ketat Sarana Vaksin, Kesiapan Cold Chain Sudah 97 Persen

Mahfud yakin, aksi ini sebenarnya adalah upaya untuk meneror dan menciptakan suasana tidak kondusif. Tujuannya untuk menciptakan kekacauan serta mengoyak persatuan dan memecah-belah bangsa.

Pemerintah berharap, tokoh agama dan masyarakat menyebarluaskan pesan damai. Sebab sejatinya, agama apapun hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaraan. "Kita sudah mengambil langkah-langkah yang tegas dan akan diteruskan secara lebih tegas lagi," pungkas Menko Polhukam. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.