Dark/Light Mode

Menpar : Tahun 2020, Sektor Pariwisata Jadi Tumpuan Ekonomi Indonesia

Kamis, 21 Maret 2019 21:14 WIB
Menpar Arief Yahya saat berbicara dalam acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu ini (20/3). (Foto : Kemenpar)
Menpar Arief Yahya saat berbicara dalam acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu ini (20/3). (Foto : Kemenpar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sektor pariwisata menjadi faktor penting mendongkrak ekonomi Indonesia. Jika sekarang, faktor pendorong ekonomi Indonesia berasal dari migas dan non migas, ke depan pendorongnya dari sektor pariwisata.

Dijelaskan Menpar, pariwisata bisa menjadi pendorong ekonomi karena pertumbuhan sektor ekonomi tertinggi kedua di Asia Tenggara (ASEAN) setelah Vietnam. "Kalau dulu migas dan non migas. Mulai 2020 kita ganti jadi pariwisata dan non pariwisata," ujarnya dalam acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) di Kantor BPPT, Jakarta, Rabu ini (20/3).

Baca juga : AP II Kerek Pariwisata Indonesia

Untuk mencapai target tersebut, Menpar tengah menyiapkan beberapa strategi handal. Langkah pertamanya dengan  memperbaiki regulasi. "Pemerintah sendiri akan melakukan beberapa perubahan regulasi untuk mempermudah wisatawan khususnya mancanegara bisa masuk ke Indonesia," katanya.

Strategi kedua adalah teknologi. Menurutnya, teknologi sangat penting untuk menarik wisatawan menuju Indonesia. Sebagai salah satu contohnya adalah adanya platform jual beli tiket dan hotel seperti Traveloka. "Satu regulasi kedua adalah teknologi. Saya membuat ibarat ada bandulan. Perubahan signifikan pasti akan dilakukan kalau kita melakukan hal hal strategis," jelasnya.

Baca juga : Tahan Suku Bunga, BI Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Menpar percaya jika kedua hal tersebut dilaksanakan bisa menarik banyak sekali wisatawan khususnya yang berasal dari luar negeri. "Kalau okupansi industri yang kita pimpin buruk pasti karena regulasi dan teknologi. Kalau kita bergerak satu meter maka ke bawah berasa 10 meter. Tapi kalau di pimpinan kalau kita bergerak satu meter maka di bawah akan berasa 100 meter. Maka ketika saya jadi menteri melakukan di regulasi dan kedua mengimplementasikan teknologi," jelasnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.