Dark/Light Mode

GeNose Dan CePAD Lebih Simpel, Murah, Dan Cepat

Mampu Berinovasi Di Tengah Situasi Sulit, Menteri Bambang Puji Anak Bangsa

Senin, 28 Desember 2020 17:43 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegero. (Foto: Ist)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegero. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua alat deteksi dini Covid-19 buatan anak bangsa diapresiasi pemerintah. Keduanya adalah GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan CePAD buatan Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegero mengatakan, kedua alat ini membuktikan, anak bangsa mampu membuat inovasi dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Dua alat pendeteksi Covid-19 pada manusia ini, kata Bambang, ujungnya bukan hanya mendorong pemulihan kesehatan. Namun juga mendorong pemulihan ekonomi.

"Kami ingin memperkenalkan dua lagi inovasi anak bangsa yang mempunyai peran sangat penting dalam penanganan Covid-19. Yang akan memulihkan kesehatan dan ekonomi," ujar Menristek pada Konferensi Pers Menristek Tentang Perkembangan GeNose dan Rapid Test Antigen CePAD secara daring, Senin (28/12).

Baca juga : Pemerintah Kurang impor Rapid Test

Bambang mengungkapkan, dua alat ini sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk GeNose sudah memperoleh ijin edar dari Kemenkes sejak 24 Desember 2020. Sedangkan CePAD pada November 2020. Dijelaskannya, GeNose karya UGM memiliki sensifitas sebesar 92 persen dan spesifisitas 95 persen.

Karya yang dikembangkan sejak Maret 2020 ini memiliki kapasitas produksi sebanyak lebih dari 5.000 unit pada Februari 2021. "Saat ini beberapa rumah sakit sudah menggunakan misalnya RS Karyadi, RS UNS dan RS Bhayangkara Yogyakarta dengan harga per unit relatif murah sekitar Rp 62 juta," terang Bambang.

Sementara untuk Rapid Tes Antigen buatan Universitas Padjajaran, CePAD, juga mempunyai akurasi tinggi dengan deteksi yang tak kalah cepat. Formula CePAD disebut berhasil mengurangi kebutuhan alat tes impor jadi dari luar negeri. Bahkan nantinya akan menghasilkan bahan baku bersumber bahan mentah asli Indonesia untuk dapat digunakan dalam pembuatan antigen domestik dan luar negeri.

CePAD juga lebih terjangkau dari PCR, hasil cepat sekitar 15 menit dan, akurasi tinggi. Rapid Tes Antigen buatan Unpad ini mampu memproduksi 500 ribu per bulan.

Baca juga : Pak Menteri, Pecat Saja Pegawai Yang Poliandri

"Indonesia harus punya pendirian untuk skerening. Inovasi inilah melahirkan alat skrening yang sangat membanggakan karena relatif cepat dengan akurasi tinggi," sebutnya. 

Diketahui, para peneiiti ahli di Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan alat pendeteksi Covid-19 yang lebih murah, GeNose. GeNose mampu mendeteksi virus tersebut hanya dalam waktu 2 menit. Selain itu, GeNose mampu mendeteksi Covid-19 hanya berdasarakan hembusan nafas seseorang. Tak memperlukan reagen atau bahan kimia lainya. Hal ini membuat tes lebih nyaman jika dibandingkan harus melakukan swab atau mengambil darah melalui suntikan.

GeNose telah mendapatkan izin edar dari Kemenkes pada hari kamis (24/12) kemarin. Dengan adanya izin tersebut, alat hasil kerja keras para peneliti di UGM ini akan segera dipasarkan. Dikutip website resmi UGM ugm.ac.id, Ketua tim pengembang GeNose, Prof. Kuwat Triyana, berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung mereka mengembangkan alat ini.

"Alhamdulillah. Berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," ujar Prof. Kuwat.

Baca juga : Menjamur Di Tengah Corona, Pelaku UMKM Wajib Dibantu

Saat ini, telah tersedia 100 GeNose yang siap untuk didistribusikan. Dengan jumlah tersebut diperkirakan Indonesia akan bisa melakukan tes kepada 12 ribu orang dalam sehari. GeNose cocok digunakan pada tempat yang ramai seperti bandara, stasiun kereka, atau bahkan di rumah sakit.

Tahap selanjutnya, pihak UGM akan terus memproduksi GeNose secara massal. Ditargerkan jika pada akhir bulan Februari 2021 nanti akan tersedia sebanyak 10 ribu unit. Jika lancar, Indonesia akan bisa memcahkan rekor sebagai negara dengan jumlah tes Covid-19 terbanyak, yaitu 1,2 juta tes per hari. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.