Dark/Light Mode

Usaha Besar Dan UMKM Dikawinkan Dengan Nilai Rp 1,5 T

Bahlil: Ada Yang Ngeri-ngeri Sedap Dengan Kebijakan Ini

Senin, 18 Januari 2021 14:02 WIB
Usaha Besar Dan UMKM Dikawinkan Dengan Nilai Rp 1,5 T Bahlil: Ada Yang Ngeri-ngeri Sedap Dengan Kebijakan Ini

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi potensi kemitraan 56 usaha besar dan 196 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan nilai kontrak Rp 1,5 triliun. Potensi ini masih dalam tahap awal.

"Ini langkah awal, Pak, Rp 1,5 triliun ini langkah awal. Ke depan, setiap bulan kami akan lakukan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, pada acara  Penandatanganan Kerja Sama Dalam Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang digelar secara virtual, Senin (18/1).

Baca juga : PLN Kantongi Suntikan Modal Negara Rp 5 Triliun, Ini Yang Akan Dikerjakan...

Bahlil mengatakan, mengawinkan usaha besar dan UMKM bukanlah perkara mudah. Ia pun meminta pengertian para pengusaha besar, untuk bisa melibatkan UMKM dan pengusaha daerah.

"Ini jujur, ada yang ngeri-ngeri sedap dengan kebijakan ini. Kami akan melayani pengusahanya. Tapi, pengusaha juga harus mengerti. Harus melibatkan anak-anak daerah. Selama ini, pencak silatnya terlalu banyak juga ini pengusaha," ujar Bahlil.

Baca juga : Luhut Amalkan Tangan Di Atas Lebih Baik Dari Tangan Di Bawah

"Kalau ada yang lapor BKPM sekarang sedikit kejam-kejam dengan urusan ini, semua kita lakukan dalam rangka pemerataan. Karena, kalau kita menunggu pengusaha sadar, itu agak susah. Saya kan mantan pengusaha," imbuhnya.

Program kemitraan usaha besar dengan UMKM ini mengolaborasikan 56 usaha besar, yang terdiri dari 29 penanaman modal asing (PMA) dan 27 penanaman modal dalam negeri (PMDN), dengan 196 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : KPK Dalami Temuan Mendagri Tito Soal Anggaran Daerah Rp 252,7 T Yang Ngendap Di Rekening Bank

Program tersebut sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, agar menggandengkan setiap investasi yang masuk, dengan pengusaha nasional atau UMKM lokal. Dengan cara ini, investasi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Terutama, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. 

Agar tak kalah saing dan dapat naik kelas, UMKM juga harus meningkatkan kualitas produk. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.