Dark/Light Mode

Tawarkan Kursi Wamen PUPR Ke Wali Kota Solo

Gibran Bertepuk Sebelah Tangan

Jumat, 29 Januari 2021 07:20 WIB
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Foto: Facebook)
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sukses ikut mengantarkan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo digoda tawaran menggiurkan di kabinet Jokowi. Wali Kota Solo yang akan pensiun pada 17 Februari nanti, ditawari Presiden Jokowi, menjadi Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Yang menyampaikan tawaran itu bukan Jokowi langsung, tapi diwakilkan ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juga lewat Gibran, putra sulung Jokowi.

Cerita itu disampaikan Rudy saat menerima audiensi pengurus PWI Surakarta, di rumah dinasnya, Loji Gandrung, Solo, Rabu (27/11). Kepada wartawan, Rudy tak menyampaikan persis kapan tawaran itu datang. Ia hanya menyebut yang menyampaikan kabar tersebut adalah Pramono Anung.

“Harusnya Selasa kemarin saya ke Jakarta. Saya dikabari Mas Pramono untuk posisi Wakil Menteri PUPR. Mas Gibran juga kesini, menyampaikan maksud yang sama,” beber Rudi.

Namun, tawaran itu ditolaknya dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, Rudy menjaga perasaan masyarakat Solo dan menjaga perkawanan dengan Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo.

Baca juga : Laporkan Situasi Banjir, Gubernur Kalsel Komunikasi Intens Dengan Jokowi

“Tapi, saya jawab tidak. Saya tidak gila jabatan, dan saya menjaga perasaan pak Purnomo yang telah bersahabat selama delapan tahun dalam suka dan duka,” kata Rudy.

Achmad Purnomo adalah wakilnya saat ini. Di awal Pilkada Solo, Rudy selaku Ketua DPC PDIP Solo sempat mengeluarkan rekomendasi pada Purnomo yang berpasangan dengan Teguh Prakosa.

Namun, keputusan DPC PDIP Solo kemudian dianulir DPP PDIP. Ketum PDIP Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menujuk Gibran sebagai calon Wali Kota Solo berpasangan dengan Teguh.

Alasan lain, Rudy ingin ikut mendampingi Gibran yang akan memimpin Solo lima tahun ke depan. “Saya pilih di Solo saja mendampingi Mas Gibran,” ungkapnya.

Baca juga : Kento Momota Kena Corona, Jepang Tarik Seluruh Pasukan

Rudy mengaku masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menyejahterakan masyarakat Solo.

“Ngurusi warga lemah, kecil, miskin, tertindas. Ternyata masih banyak yang belum sejahtera hidupnya. Untuk itu rumah gilri (pinggir kali) saya terbuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi dengan saja,” ujarnya.

Lalu apa rencana setelah pensiun nanti? Rudy punya keinginan meniru Sunan Kalijaga yang mendirikan padepokan di pinggir Kali Bengawan Solo. Nantinya, dia mempersilakan siapa saja yang ingin bersilaturahmi ke rumahnya.

Alasan terakhir ia menolak jabatan tersebut lantaran ingin mengurusi pendidikan. Dia bercerita, sejumlah teman-teman kepala sekolah di Solo mengajaknya tetap ikut mengawasi pendidikan di Solo.

Baca juga : Gibran Berani Melawan Badai

“Saya iyakan, Karena saya tahu pentingnya proses belajar-mengajar bagi para tunas bangsa, jangan sampai proses belajar mengajar apalagi saat pandemi Covid-19 ini terganggu,” kata Rudy. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.