Dark/Light Mode

Masih Banyak Yang Anggap Demokrasi Itu Bidah

Senin, 4 Maret 2019 01:01 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memastikan bahwa lembaganya tidak akan lelah melakukan sosialisasi Empat Pilar ke masyarakat. Sebab, sosialisasi ini penting demi memberi pemahaman ke masyarakat tentang sejarah bangsa, demokrasi, serta implementasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam sehari-hari. Terlebih, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya paham mengenai demokrasi. 

"Kami melakukan sosialisasi dari pusat hingga daerah. Bahkan sampai luar negeri. Sosialisasi Empat Pilar MPR harus terus dilakukan agar hak warga negara untuk mengetahui dasar dan konstitusi negara terpenuhi," ujar Hidayat dalam Sosialisasi Empat Pilar di hadapan para pengurus Yayasan Insan Mandiri Sejahtera, di Aula SDIT Insan Mandiri, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin.   

Politisi yang akrab disapa HNW ini menegaskan, sosialisasi Empat Pilar MPR merupakan amanat Undang-Undang Nomor 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Kegiatan ini juga dilakukan MPR sejak periode 2004-2009. Kegiatan tersebut dilanjutkan MPR periode ini, dengan metode dan sistem yang terus disempurnakan. 

Baca juga : Senang Akhirnya Ibu Disidang

Masuk ke materi, HNW menerangkan bahwa sampai sekarang masih ada sebagian masyarakat Indonesia, khususnya dari kalangan umat Islam, menganggap bahwa demokrasi adalah hal bidah. Sebab, demokrasi berasal dari Barat. Demokrasi tidak diajarkan Islam. Dia pun membantah anggapan ini. Sebab, tidak semua yang berasal dari Barat adalah bidah.

"Demokrasi adalah sarana, wasilah, untuk kemaslahatan. Bukan bidah. Tak semua dari Barat adalah bidah. Demokrasi sama seperti sekolah, radio, televisi, yang semuanya merupakan sarana," papar mantan Presiden PKS ini. 

Dia pun mengajak masyarakat turut aktif dalam dunia demokrasi di Indonesia. Termasuk Pemilu nanti. Semua masyarakat diharapkan menggunakan hak pilih dengan baik. Masyarakat jangan golput.

Baca juga : Amien Anggap Hasto Nyamuk

"Karena demokrasi bukan bidah, maka masyarakat Indonesia, umat Islam, harus menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu. Jangan Golput," tegasnya.

Di hadapan ratusan warga, HNW juga memaparkan tentang kedaulatan rakyat. Menurutnya, kedaulatan itu ada setelah amandemen UUD 1945. Sebelumnya, kedaulatan semu. Dulu, pemilihan presiden dilakukan anggota MPR. Setelah amandemen UUD 1945, pemilihan dilakukan langsung oleh rakyat. 

"Bahkan, kepala daerah juga dipilih langsung oleh rakyat. Karenanya, masyarakat harus menggunakan hak pilih dalam Pemilu. Menggunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan cara untuk menyelamatkan bangsa dan negara", tuturnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.