Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bicara Gerakan Wakaf Uang

Kiai Ma`ruf: Umat Islam Seharusnya Berterima Kasih Ke Jokowi

Kamis, 11 Februari 2021 17:58 WIB
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)
Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memandang, umat Islam seharusnya berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Alasannya, Jokowi memiliki kemauan untuk menguatkan dan memberdayakan umat dengan potensi besar wakaf melalui Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).

"Seharusnya kita berterima kasih kepada Pemerintah, kepada Presiden, karena mau memfasilitasi ini. Punya kemauan untuk menguatkan umat, memberdayakan umat melalui potensi yang ada pada umat itu sendiri," kata Kiai Ma’ruf, saat membuka webinar bertajuk “Literasi Wakaf Uang: Menjernihkan Sengkarut Bincang Publik”, Kamis (11/2), seperti dikutip Antara.

Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, wakaf uang di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Merujuk data Badan Wakaf Indonesia (BWI), wakaf uang yang bisa dikumpulkan umat Islam di Indonesia bisa mencapai Rp 180 triliun per tahun.

Baca juga : Ganjar: Gerakan Jateng Di Rumah Saja Bukan Sinyal Lockdown

Dengan potensi sebesar itu, manfaat wakaf uang dapat digunakan untuk membiayai program-program pemberdayaan. Khususnya yang memberi manfaat bagi kelompok fakir dan miskin.

"Jadi, kita ini punya potensi tetapi tidak tahu potensi itu apa. Kita punya dana umat yang bisa digali, bisa dikelola dengan baik. Tetapi karena kita kurang peka, kurang berpikir dan kurang kompak, kemudian potensi itu tidak bisa kita kelola dan dimanfaatkan dengan baik," terang mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Kiai Ma’ruf juga menegaskan, Pemerintah hanya memfasilitasi gerakan wakaf uang. Pemerintah tidak akan mengambil dana wakaf tersebut sepeser pun. Pemerintah hanya ingin mengarahkan. Untuk pengelolaannya, tetap ada di bawah BWI.

Baca juga : Siap Jadi Garda Terdepan, Pandai Kawal Bersih-bersih Di Birokrasi

Kiai Ma’ruf menambahkan, manfaat wakaf uang tersebut juga akan diberikan kepada penerima yang telah ditentukan wakif atau pihak yang mewakafkan hartanya. "Ini yang harus dipahami, bahwa Pemerintah tidak akan mengambil. Dan ini tidak untuk Pemerintah, tapi Pemerintah memfasilitasi untuk kepentingan umat, dananya ya dana umat," ucapnya.

Melalui GNWU, diharapkan semakin banyak umat Islam yang mewakafkan uangnya atau mengalihkan metode wakafnya. Selain itu, Kiai Ma’ruf juga berharap pengelolaan wakaf uang dapat menjadi lebih profesional supaya memperoleh kepercayaan dari umat.

"Kami juga akan melakukan perbaikan struktural, termasuk di dalam BWI. Nanti ada pengawasnya, kemudian ada manajer investasinya. Semua untuk umat dan transparan. Itu nanti harus terbuka supaya semua bisa tahu apa yang terjadi," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.