Dark/Light Mode

Akses Internet Sekolah, Mendikbud Prioritaskan di Wilayah 3T

Senin, 1 April 2019 13:02 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendi. (Foto : twitter@Kemdikbud_RI)
Mendikbud Muhadjir Effendi. (Foto : twitter@Kemdikbud_RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) menjadi prioritas pemerintah untuk peningkatan jaringan internet masuk sekolah.  Dalam 1 sampai 2 tahun ke depan,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berjanji daerah 3T bisa mengakses internet.

"Daerah yang tidak terjangkau, kita mengusahakan akan adakan genset untuk menggunakan provider. Daerah 3T ini akan didahulukan 1-2 tahun ini," terang Mendikbud Muhadjir Effendi usai peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Senin (1/4)

Baca juga : Banten Prioritaskan Kerjasama Daerah Perbatasan

Muhadjir mengaku, wilayah 3T memang belum semua mampu dijangkau internet dalam rangka mengoptimalkan UNBK, sehingga Kemendikbud bekerja sama Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) fokus terus menyisir daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan internet masuk ke sekolah.

"Kita bersama Kominfo akan terus menyisir daerah mana yang harus terus dipenuhi. Karena memang wilayah Indonesia terlalu besar, makanya harus secara bertahap," katanya kepada Antara.

Baca juga : Prioritaskan Pertolongan Bagi Korban Luka

Muhadjir mengungkapkan, kebutuhan internet tahun 2019 lebih sedikit dibanding tahun lalu, seiring dengan program internet yang telah merambah ke kecamatan. Tahun 2018, Kemendikbud mengucurkan bantuan internet kepada 17 ribu sekolah.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo mengatakan, daerah 3T utamanya bagi wilayah yang belum terjamah listrik PLN juga menjadi hal penting untuk memperbaiki potret pendidikan di Sulsel. "Kami sudah memberikan solar cell, generator agar daerah ini tetap bisa mengoptimalkan pelaksanaan UNBK," katanya.

Baca juga : Jokowi Resmikan 3 KEK di Indonesia Timur

Terkait UNBK, menurut Irman, tidak semua komputer harus disiapkan sekolah. Tentu harus disesuaikan dengan rasio jumlah siswa masing-masing sekolah. Apalagi tahun lalu, Disdik Sulsel telah mendistribusikan sekitar 7.000 unit komputer di berbagai sekolah. Sesuai standar setiap sekolah minimal memiliki 25 komputer, yang berarti semua sekolah sudah bisa laksanakan UNBK.

"Ketika ada kekurangan untuk UNBK SMA hari ini, kita bisa pinjam ke SMK karena jumlahnya lebih banyak. Kalau tidak cukup di SMK bisa dipinjam ke SMP," tandasnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.