Dark/Light Mode

Begini Cara Gus Menteri Sapa Desa di Era Covid-19

Senin, 8 Maret 2021 19:14 WIB
Abdul Halim Iskandar (Foto: Kemendes PDTT)
Abdul Halim Iskandar (Foto: Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar penuhi undangan Tribun News Network, untuk menjadi pembicara kunci dalam Webinar secara Virtual dengan tema "Dana Desa di Era Pandemi Covid-19" pada Senin (8/3).

Menteri Halim mengaku, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan pihaknya melaksanakan penugasan dari Presiden Joko Widodo, yaitu selalu memperhatikan dan membangun desa dengan segala keterbatasan kondisi di era pandemi. Karena itu, dia terus membangun komunikasi dengan perangkat desa, termasuk lewat virtual.

"Hampir setiap minggu saya lakukan webinar dengan kepala desa dan perangkat desa sesuai dengan tema. Misalnya kemarin bertema pemutakhiran data, karena ini penting sekali Indeks Desa Membangun berbasis SDGs Desa," kata Gus Menteri, sapaan akrabnya.

Jika Indeks Desa Membangun terwujud, sambungnya, maka pihaknya akan miliki peta jalan (roadmap) untuk mengetahui kondisi objektif desa. Dan dengan peta itu, akan mudahkan untuk memberikan perlakuan ke desa. Contohnya kemiskinan, yang secara nasional ini sangat kompleks tapi berbeda jika berbicara soal kemiskinan di desa.

Baca juga : Pelaut Ngarep Dapat Prioritas Vaksinasi Covid-19

Menurut Gus Menteri, kemiskinan di desa itu banyak karena ditotal. Namun, jika dipecahkan per desa, maka relatif lebih mudah penanganannya karena menggunakan dana desa dengan sejumlah programnya. Seperti Bantuan Langsung Tunai dan Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).

"Jika berbicara secara mikro, maka rasanya tidak sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan," kata Gus Menteri.

Selain webinar, Gus Menteri juga tetap lakukan kunjungan langsung ke desa. Karena menurutnya, apapun berhubungan dengan masyarakat desa tidak serta merta bisa diwakili secara virtual. Harus ada pertemuan dan dialog, dan tentunya dengan mengutamakan Protokol Kesehatan ketat.

Hal lainnya, Kemendes PDTT juga punya kebijakan baru yang disebut Tim Sapa Desa, yang terdiri dari 35 personel. Mereka setiap harinya menghubungi Kepala Desa dan Perangkat Desa berbasis zonasi untuk mengetahui permasalahan, yang kemudian didiskusikan untuk dicarikan solusi yang tepat.

Baca juga : Jadi Klaster, Pedagang Pasar Karombasan Disuntik Vaksin Covid-19

Namun, Gus Menteri memastikan jika Tim Sapa Desa akan terus berlanjut meski era pandemi Covid-19 telah usai. Karena program ini memang efektif untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di desa.

Perkembangan penyerapan Dana Desa Tahun 2021 hingga 6 Maret:

Pagu: Rp 72.000.000.000.000 

Pencairan Dana Desa: Rp 5.069.457.863.160 (7%). Dana Desa dicairkan ke 21.628 desa (29%)

Baca juga : Menanti Sebulan, PM Kamboja Akhirnya Divaksin Covid-19

Dana Desa untuk Desa Aman Covid-19: Rp456.147.341.120 (9,0% dari pencairan dana desa) 

Dana Desa untuk BLT Dana Desa: Rp206.052.600.000 (4,1% dari pencairan dana desa). [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.