Dark/Light Mode

Percepat Penurunan Kemiskinan

Pendamping Keluarga Harapan Mau Disekolahin Ke Luar Negeri

Minggu, 7 April 2019 09:33 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun ini, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), akan dikirim keluar negeri untuk studi banding. Dengan begitu, mereka dapat memiliki pandangan luas terkait pembangunan di negara maju.

Ditargetkan, minimal 800 ribu dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa lulus jadi KPM mandiri. Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku, tengah menyusun mekanisme seleksinya, misalnya SDM PKH dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) graduasi terbanyak dan tercepat prosesnya. Proses seleksi terhadap pendamping berprestasi akan di- mulai tahun ini. Setelah itu, Ke- mensos akan melakukan seleksi kepada SDM PKH di seluruh Indonesia.

“Setiap provinsi akan diwakili 1 pendamping yang terbaik. Jumlah pendamping di Indonesia, sebanyak 36.000. Mereka ini yang akan diseleksi dimasing-masing daerah,” kata Agus dalam dialog dengan 1.000 KPM PKH di YPI Ciawi, Bogor.

Dia berharap, dengan pengiriman pendamping PKH ke luar negeri, pengentasan kemiskinan di Indonesia, makin cepat. “Sehingga memiliki semangat, semua memiliki semangat yang tinggi untuk membangun negara ini,” kata dia.

Baca juga : BMKG Hadirkan Sistem AWOS Karya Generasi Milenial

Seperti diketahui, selama ini kemensos telah mempunyai 5 Modul Family Development Session Program Keluarga Haraapan dalam pengentasan kemiskinan. Di antarnya, modul pendidikan dan pengasuhan anak ditujukan untuk meningkatkan pemahaman orangtua tentang menerapkan pola asuh yang baik serta pentingnya pendidikan untuk kesuksesan anak di masa mendatang.

Kemudian, modul pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha yang ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar dan mengasah keterampilan dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran, serta merencanakan usaha. Dan modul kesejahteraan sosial, ditujukkan agar merubah cara pandang semua pihak terhadap disabilitas dan memberikan pengetahuan praktis terhadap lanjut usia.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, peran pendamping sangat vital untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada KPM PKH agar dapat graduasi secara cepat. Kecepatan graduasi KPM tersebut, dapat memberikan ruang kepada keluarga miskin lainnya untuk mendapatkan bantuan PKH.

“Kami harapkan bisa segera mendorong agar para KPM segera menjadi keluarga mandiri, pada tahun 2018 kami telah berhasil mencetak 600 ribu KPM mandiri dan KPM Graduasi yang sudah memulai usaha usaha masing-masing,” harapnya.

Baca juga : KPK Cegah Samin Tan dan Anak Buahnya ke Luar Negeri

Tahun ini, Kemensos me- nargetkan minimal 800 ribu dari KPM bisa lulus jadi KPM mandiri. Ini penting karena masih banyak warga yang perlu mendapatkan sentuhan perlindungan sosial melaui program PKH dan BPNT. Namun karena anggaran dari pemerintah tidak bisa menyentuh sekaligus.

“Harus ada tahapan, semakin cepat kita membentuk graduasi semakin cepat membentuk KPM mandiri maka semakin cepat mereka yang mengantri akan masuk program PKH dan BPNT ini,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyam- but baik rencana kemensos untuk meningkatkan kemampuan pendamping PKH. Sebab, kata Iwan, tingkat keberhasilan program PKH ini ditentukan oleh peran pendamping. Ia mencatat, PKH di Kabu- paten Bogor telah mampu menjangkau 40 Kecamatan, 434 Desa/Kelurahan dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 134.558. PKH ini telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dan hingga 2019.

“Pengembangan PKH telah berhasil mendorong perubahan sikap mental dan kondisi sosial ekonomi rumah tangga sasa- ran, terbukti setelah beberapa tahun menerima bantuan untuk meringankan beban keluarga di bidang kesehatan dan pendidikan,” tandasnya.

Baca juga : Macan Kemayoran Pantang Jumawa Lawan Tim Debutan

Sebelumnya, Kementerian Sosial telah meningkatkan anggaran bantuan sosial, di Jawa Barat, menjadi Rp 3.9 triliun. Dana tersebut, untuk menangani masalah ketimpangan perekonomian di tanah pasundan. Jumlah tersebut, terbagi atas Rp 3 miliar untuk PKH yang diberi- kan pada 1.701.667 keluarga, kemudian Rp 755.163.750.000 untuk BPNT kepada Rp 2.288.375 serta beras sejahtera senilai Rp 62.686.470.000 untuk 189.959 keluarga. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.