Dark/Light Mode

Prof Adji: Mengajarkan Pancasila Harus Sederhana Dan Mudah Dipahami

Sabtu, 13 Maret 2021 11:12 WIB
Deputi Pengkajian dan Materi BPIP, Prof. Adji Samekto
Deputi Pengkajian dan Materi BPIP, Prof. Adji Samekto

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Adji Samekto menilai, pengajaran Pancasila sebaiknya tidak dogmatik. Memaksakan seolah-olah bahan dari eksternal lalu diinternalisasikan. 

“Pancasila idealnya diajarkan dengan cara yang mudah dipahami, sederhana dan rasional. Intinya ada pada objektifikasi atas isi atau substansi. Mengajak memahami kontruksi berpikir anak didik, sifatnya bukan menekan dari atas,” buka Adji dalam forum Penyusunan  Bahan Ajar Pancasila bagi Pendidikan Formal di Yogyakarta, Jumat (12/3).

Ikut pula berdiskusi; Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Al-Makin, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, Direktur Standarisasi Materi dan Metode Formal, Non Formal dan Informal BPIP Toto Purbiyanto, Direktur Pengkajian Materi BPIP Dr. M, Sabri serta para akademisi aktif di Pusat Studi Pancasila, Yogyakarta. 

Baca juga : Tol Laut, Andalan Transportasi Murah Di Perbatasan Indonesia Dan Malaysia

Adji melanjutkan, bahan ajar Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) pendidikan Usia Dini sampai Perguruan Tinggi yang disusun nantinya juga tidak teoretik. “Bicara Pancasila bukan di ranah kosong atau abu abu. Mengutamakan contoh riil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai tingkat pendidikan,” tandasnya. 

Senada disampaikan Prof. Al-Makin. Penyusunan buku bahan ajar Pancasila seyogyanya mudah dipahami. “Menerangkan Pancasila secara sederhana, rasional, tidak teoretik yang menekan. Hindari sifat ekstrim, doktriner dan dogmatis,” ujar Al-Makin.

Dia berharap penyusunan buku bahan ajar memperhatikan prinsip yang menjadi trademark UIN Sunan Kalijaga. Yakni perspektif interfaith dan inter religius. 

Baca juga : Unilever Sediakan Fasilitas Pengolahan Sampah Di TPA Cilacap

“Kita dorong generasi muda untuk bersahabat dengan iman lain. Materi ini tolong ditekankan, agar mereka saling bersahabat dengan teman yang beragama lain. Semua ini tantangan bagi para penyusun,” beber Al-Makin. 

Adapun Toto Purbiyanto menyampaikan kegiatan diskusi penyusunan bahan ajar Pancasila ini telah melaksanakan protokol Covid 19 secara ketat. 

“Peserta memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak komunikasi," ingatnya. 

Baca juga : BPKH : Pengecualian Pph Dana Haji Dukung Pengembangan Keuangan Syariah

Toto juga mengapresiasi para penyusun materi bahan ajar yang telah menyumbangkan tenaga dan pemikiran. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.