Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stok Dan Distribusi Aman, Program Vaksinasi Diyakini Lancar

Senin, 15 Maret 2021 10:52 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Stok dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia aman. Pemerintah meyakini program vaksinisasi bisa berlancar lancar.

"Vaksin Sinovac yang sudah jadi kan tiga juta. Terus kita tahu ada Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya itu bisa untuk sekitar 33 juta dosis," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Minggu (14/3).

Siti Nadia mengungkapkan, target vaksin untuk masyarakat lanjut usia sekitar 21,5 juta dosis. Kemudian, target vaksin untuk petugas publik sekitar 16,9 juta dosis.

Baca juga : Staf Ahli dan Ajudan Mensos Akan Bersaksi Dalam Sidang Lanjutan Bansos

"Ini tentunya kalau kita lihat angka 33 juta pasti tidak cukup dong. Minimal kita butuh vaksinasinya itu adalah 70 juta ya. Jadi kita masih perlu datangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin dari AstraZeneca," katanya.

Dia menambahkan, proses distribusi vaksin selama ini berjalan lancar karena dilakukan secara bertahap. 

“Tidak terlalu ada kendala, karena memang gudang vaksin sudah dikosongkan. Jadi saat kedatangan vaksin, gudang-gudang vaksin sudah dikosongkan," ungkapnya.

Baca juga : Bus Masuk Jurang Di Sumedang, 27 Orang Meninggal Dunia

Nadia menjelaskan, pemerintah menggunakan dua mekanisme dalam distribusi vaksin. 

“Ini melalui dinas kesehatan provinsi, tapi kita juga melalui Bio Farma. Kalau daerah terpencil mungkin ada tantangan, karena terkait pengiriman melalui darat. Itu tidak selalu bisa lancar," tuturnya.

Dia mengatakan, ada pula daerah yang membutuhkan waktu sedikit lebih panjang dalam proses distribusinya. "Tapi sejauh ini tidak ada kendala yang berarti untuk proses distribusi," kata Siti Nadia.

Baca juga : Patuh Protokol Kesehatan, Piala Menpora 2021 Bakal Lancar

Menurut dia, pemerintah berupaya menjaga stok vaksin. Orang yang sudah mendapatkan dosis pertama harus dipastikan akan mendapatkan dosis kedua. Karena itu, pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin.

Dia menerangkan, ada selang waktu 14 hari dari pemberian vaksin tahap pertama ke tahap kedua. Sedangkan untuk lansia, kata dia, ada selang waktu 28 hari dari pemberian vaksin dosis pertama ke tahap kedua. 

"Dalam vaksinasi ini ada beberapa prioritas-prioritas yang tentunya kita susun. Misalnya, untuk lansia hanya di ibu kota provinsi. Semua lansia harus dapat. Jadi kita atur prosesnya distribusinya," ujar Siti Nadia. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.