Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Impor Beras

Jokowi: Stop Perdebatan!

Sabtu, 27 Maret 2021 07:33 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi akhirnya turun tangan untuk meredakan polemik rencana impor beras 1 juta ton. Jokowi memastikan, sampai Juni nanti, tidak ada impor beras. Karena itu, dia meminta semua pihak menghentikan perdebatan mengenai masalah ini. 

Wacana impor beras yang diungkap Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi memang menjadi polemik panjang. Banyak pihak menolak rencana ini. Mulai dari DPR, parpol, para kepala daerah, aktivis, ormas, petani, sampai Bulog. Alasannya sama, mereka khawatir impor tersebut merugikan petani, yang saat ini sedang panen raya.

Lutfi sebenarnya sudah memastikan, tidak akan ada impor saat petani panen. Namun, pernyataan Lutfi tak meredakan polemik ini. Makanya, Jokowi pun turun tangan. "Saya pastikan, sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia," ucap Jokowi, melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : Sara Carbonero, Stop Gosip Murahan!

Jokowi mengakui memang pemerintah sudah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Thailand dan Vietnam terkait pengadaan beras. Namun, hal itu dibuat hanya untuk berjaga-jaga, di tengah ketidakpastian selama pandemi. "Saya tegaskan sekali lagi, berasnya belum masuk," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI ini pun meminta para petani tak gelisah. Sebab, beras hasil panen petani akan diserap Bulog. Untuk memuluskan penyerapan ini, Jokowi akan memerintahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani membantu Bulog dari sisi anggaran. 

Terakhir, Jokowi meminta agar masyarakat menghentikan perdebatan terkait impor beras. Pasalnya, kericuhan ini bakal lebih merugikan petani. "Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," pesannya.

Baca juga : Kader PDIP: Hentikan Polemik Impor Beras, Fokus Selesaikan Akar Persoalan

Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan mengapresiasi pernyataan Jokowi itu. Menurut politisi PKB ini, kebijakan yang keluar dari Istana sangat tegas dan berpihak kepada rakyat. Dia yakin, pernyataan ini membuat lega para petani, setelah sebelumnya waswas akibat turunnya harga gabah. Dia berharap, pernyataan Presiden ini bisa mengerek harga gabah, setidaknya kembali normal. 

Tak lupa, Daniel juga berpesan, ke depan, pemerintah harus hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang menyangkut hajat hidup petani. "Agar polemik yang seperti ini tidak terulang lagi. Kita harus dukung sepenuhnya agar Indonesia bisa mandiri dan berdaulat di bidang pangan. Agar petani bisa sejahtera dan menjadi kekuatan pertumbuhan berkualitas bagi Indonesia," ucapnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Peneliti Indef, Sugiyono Madelan menjelaskan, turunnya harga gabah di tingkat petani saat panen raya tiba, sebenarnya sudah biasa. Hal itu karena kelebihan produksi. Nah, wacana impor beras ikut mendorong turunnya harga gabah semakin dalam. Namun, walaupun tidak ada impor, turunnya harga gabah tetap terjadi.

Baca juga : Tak Terpengaruh Rencana Impor Beras, Mentan Konsentrasi Serap Gabah Petani

“Pernyataan Presiden tidak akan dapat menyelesaikan polemik rendahnya harga gabah di tingkat petani pada musim panen raya," ulasnya.

Yang bisa menolong, lanjut Sugiyono, adalah dengan kembali memfungsikan Bulog sebagai lembaga buffer stock yang efektif. Yakni, dengan menyerap sebanyak-banyaknya gabah petani saat panen tiba. Dengan begitu, harga di tingkat petani akan tetap bagus. 

"Yang mesti diperbaiki adalah efektivitas fungsi Bulog sebagai lembaga buffer stock. Bukannya mengurusi perdebatan isu impor beras," pesan Sugiyono. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.