Dark/Light Mode

Jenguk Satpam Yang Gagalkan Bomber Masuk Katedral Makassar

Menag Yaqut: Bapak Hebat, Pemberani, Kita Sama-sama Lawan Teroris...

Selasa, 30 Maret 2021 09:31 WIB
Menag Yaqut saat menjenguk CB, satpam gereja yang jadi korban bom Katedral Makassar, Senin (29/3). (Foto: Humas Kemenag)
Menag Yaqut saat menjenguk CB, satpam gereja yang jadi korban bom Katedral Makassar, Senin (29/3). (Foto: Humas Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wajah CB (52 tahun) tampak gembira saat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memasuki ruang perawatannya di RS Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3).

Menag yang didampingi Dirjen Bimas Katolik Kemenag Yohanes Bayu, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, serta jajaran pimpinan RS Bhayangkara Makassar menyempatkan menjenguk korban tragedi bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar. 

"Sore Pak! Bagaimana kondisinya Pak?," sapa orang nomor satu di Kementerian Agama ini, dan langsung disambut dengan ucapan syukur pria paruh baya tersebut. 

"Puji Tuhan, saya baik-baik saja pak. Saya tidak takut dengan mereka," ucap CB.

Baca juga : Sebelum Lakukan Aksinya, Bomber Gereja Katedral Makassar Sudah Bikin Surat Wasiat

CB adalah salah satu dari 20 korban luka akibat tragedi bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/3) siang.

Dia adalah petugas keamanan, yang berhasil mencegah pengantin bom bunuh diri memasuki halaman gereja. "Saya melihat motor itu melaju mau memasuki gerbang gereja. Tapi saya tahan dengan kedua tangan saya. Saat itu, posisinya masih sekitar 1 meter di depan gerbang. Tiba-tiba meledak," kisah CB.

"Tangan, dada, dan muka saya ikut terbakar. Saya sadar. Saat itu juga saya langsung berdoa. Semua terjadi karena kehendak-Nya," imbuhnya.

Menag pun memuji aksi heroik CB. "Bapak hebat, pemberani. Kita memang bersama-sama harus berani ya, Pak. Kita akan sama-sama melawan mereka (teroris). Apa yang mereka lakukan bukan ajaran agama. Jangan sampai mereka membuat kita takut," tukas Menag.

Baca juga : Giring: Kita Tidak Takut, Lawan Aksi Terorisme

Selain menjenguk CB, Menag juga sempat berbincang dengan K (20 tahun), mahasiswi akademi keperawatan yang juga jemaat gereja. "Saya selesai ikut misa, sedang dipinggir jalan menunggu mobil, tiba-tiba ada ledakan," ujar K kepada Menag.

Di kamar lain, Menag juga menemui sepasang nenek dan cucu, Ibu M (64 tahun) dan Jibril (5 tahun).

Berbeda dengan korban lainnya yang berada dekat dengan sumber ledakan, M dan sang cucu berada di seberang gereja saat tragedi tersebut terjadi. "Kami ada di seberang jalan. Mau antar cucu saya main bola di lapangan karebosi," kisah M yang mengalami luka akibat serpihan bom di paha dan betisnya.

Hal yang sama juga dialami oleh sang cucu J. Bocah berusia 5 tahun itu bahkan dengan polosnya menunjukkan luka di betisnya kepada Menag.

Baca juga : Kuatkan Forum Kerukunan Umat Beragama, Menag Ajak Masyarakat Cinta Damai

"Sabar ya.. semoga cepat sembuh ya dek. Jagoan hebat. Tidak boleh takut lagi nanti ya," ujar Menag sambil mengajak toss highfive bocah laki-laki tersebut.

Selain mendoakan dan memberi semangat, Menag juga menyampaikan donasi Kemenag Peduli kepada para korban.

"Jangan dilihat jumlahnya ya. Tapi ini adalah tanda kasih dari kami, bahwa Bapak Ibu tidak sendiri. Kita akan bersama-sama melawan para teroris itu. Semoga semuanya lekas pulih seperti sedia kala," kata Menag. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.