Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ceramah Dan Salat Tarawih Di Istiqlal

Mahfud MD: Puasa, Belajar Mati Sebelum Mati

Jumat, 16 April 2021 21:32 WIB
Menko Polhukam Prof Mahfud MD saat menjadi penceramah sekaligus salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (17/4). (Foto: Ist)
Menko Polhukam Prof Mahfud MD saat menjadi penceramah sekaligus salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (17/4). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD menjadi penceramah sekaligus salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (17/4).

Berdasarkan pantauan, salat tarawih berlangsung dengan protokol kesehatan yang amat ketat. Seluruh jamaah wajib mengenakan masker. Shafnya berjarak dua meter lebih antara jamaah satu dengan jamaah lain.

Sebelum masuk ke dalam Masjid, jamaah salat tarawih malam kelima Ramadan ini diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas. Untuk tempat wudhu, sudah ada petugas yang mengarahkan pengunjung agar tidak berkerumun. Di dalam, tak disediakan karpet. Jamaah membawa sajadah sendiri-sendiri.

Baca juga : Pemerintah Izinkan Salat Tarawih Di Masjid Dan Musala, Ini Harapan Partai Gelora

Dalam ceramah tarawihnya, Mahfud MD mengajak jamaah untuk menahan hawa nafsu selama berpuasa di bulan Ramadan.

"Tahan hawa nafsu untuk tidak berbuat sewenang-wenang dan berusaha selalu berbuat baik menolong orang lain," ungkap Mahfud MD yang mengenakan batik dan masker cokelat muda.

Diterangkan Mahfud, siapapun saja punya godaannya masing-masing. Godaan pun datang silih berganti sesuai peran dan kapasitas seseorang.

Baca juga : Pemerintah Bolehkan Shalat Tarawih Di Masjid Dengan Prokes Ketat, Partai Gelora Kasih Jempol

"Siapapun itu, pejabat, pedagang, yang cantik, tidak cantik, yang kaya, yang miskin, punya godaan sendiri-sendiri. Kita mampu tidak bertahan dari banyak godaan? Khususnya selama puasa dan terlebih setelahnya," ungkap murid Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.

Menurutnya, berpuasa adalah mencoba bersikap mati sebelum mati, seperti menurut hadis nabi. Maksudnya, nuraninya tetap hidup karena mampu menjaga dirinya dari keperluan fisik duniawi, mampu membunuh hawa nafsu, ketamakan, dan nafsu buruk lainnya.

"Itulah mati sebelum mati selama hidup. Bertahan maupun menyerang agar tidak tergoda hawa nafsu. Menyerang dalam hal ini berarti positif, yakni membantu yang membutuhkan, mengerjakan pekerjaan dengan baik dan sungguh-sungguh," kata Mahfud MD.

Baca juga : Pemprov Diingatkan, Jangan Paksakan Belajar Tatap Muka

"Manakala kita bisa mengendalikan hawa nafsu, baik dengan bertahan maupun menyerang, kita bisa masuk bulan syawal dengan meningkat. Syawal artinya meningkat. Kalau tidak, puasa wajib terpenuhi, tetapi hatinya tidak tertempa. Masih keras. Kalau tidak berubah, artinya kita tidak bisa menempa diri selama berpuasa," pungkas Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.