Dark/Light Mode

Pertama di Indonesia, Danone Specialized Nutrition Indonesia Gelar Healthy Aging Summit

Sabtu, 6 Maret 2021 19:14 WIB
CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia, Connie Ang. (Foto: Danone Indonesia)
CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia, Connie Ang. (Foto: Danone Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang akhir usia produktif, setiap orang ingin tetap bugar dan sehat. Untuk itu, perubahan fisiologis pada tubuh perlu dibarengi dengan persiapan konsumsi gizi yang tepat.

Pertama kalinya di Indonesia, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia menyelenggarakan Healthy Aging Summit. Healthy Aging Summit yang dihadirkan atas kerja sama Danone SN Indonesia bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Alomedika diselenggarakan secara virtual pada 6-7 Maret 2021 dengan mengundang 2.000 tenaga kesehatan.

Pertemuan ini akan membahas perspektif dan pendekatan multidisiplin terhadap penuaan yang sehat (healthy aging) di Indonesia serta mengundang berbagai ahli untuk mengisi 4 sesi simposium.

Mulai dari pembahasan jumlah populasi penduduk pre-senior dan senior maupun penelitian terkait di Indonesia, nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia, hingga saran aktivitas fisik yang dibutuhkan. 

CEO Danone SN Indonesia, Connie Ang menyatakan, masyarakat pre-senior dan senior menghadapi tantangan kekurangan nutrisi dan aktivitas fisik yang meningkatkan risiko penurunan kualitas hidup, hingga populasi yang kurang sehat.

Baca juga : Danone Indonesia Sabet Tiga Penghargaan Indonesia PR of The Year 2021

"Sebagai bagian dari Danone Indonesia yang memiliki visi membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat, kami menghadirkan Healthy Aging Summit guna mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usia," ujar Connie, Sabtu (6/3).

Pada 2040, Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan populasi masyarakat pre-senior (45-60 tahun) menjadi 17.5 persen dan senior (>60 tahun) menjadi 10.1 persen.

Pada usia ini, terdapat perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi tubuh, perubahan komposisi tubuh, hingga perubahan kebutuhan asupan gizi. Jika tidak disiasati dengan baik, hal ini dapat mengganggu kesehatan pada masa tersebut.

Menurut data Nutriplanet, sebuah studi pemetaan kondisi nutrisi dan kesehatan ibu dan anak di Indonesia oleh Danone, kebanyakan hambatan kesehatan pada usia pre-senior dan senior terdiri dari gangguan sendi, otot, tulang, mental, tubuh yang lemah, hingga penyakit tidak menular lainnya. Mulai dari hipertensi, diabetes, penyakit jantung, hingga kolesterol.

Namun, bertumbuhnya populasi lansia tidak harus selalu menjadi sebuah tantangan bagi bangsa. Dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menunjang kesehatan pada kelompok usia ini, optimalisasi angka harapan hidup yang sehat dapat tercapai.

Baca juga : DBS Indonesia Raih `Best Employers in Indonesia 2020` dari Kincentric

"Kami ingin berterima kasih atas kerjasama dengan IDI dan Alomedika serta partisipasi seluruh tenaga kesehatan yang hadir. Kami berharap kita dapat bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarakat pre-senior dan senior untuk menua dengan sehat," ucapnya.

Global Senior Medical Director, Adult Care Danone SN, Patrick Kamphuis, Ph.D menjelaskan, menua dengan sehat bukan hanya tentang menambah usia.

"Strategi global WHO terhadap penuaan yang sehat, fokus kepada peningkatan kemampuan fungsional tubuh. Hal ini ditentukan oleh kapasitas intrinsik (kapasitas fisik dan mental), faktor lingkungan (kebijakan, fasilitas sosial, dan layanan kesehatan lainnya), maupun hubungan antar keduanya," bebernya.

Populasi penduduk pre-senior dan senior yang kurang sehat dapat berdampak buruk pada tidak hanya individu tetapi juga pemerintah dan masyarakat luas.

Selain mempengaruhi kualitas hidup, tingginya angka penyakit tidak menular pada lansia yang sebenarnya bisa dicegah dapat memberikan beban pada sistem jaminan sosial sebuah negara.

Baca juga : TC Perdana di Spanyol, Timnas Indonesia Cepat Beradaptasi

Sebagai langkah pencegahan, terdapat beberapa hal yang dapat diberikan untuk mendukung kekuatan sendi, otot, dan tulang, guna mendukung populasi pre-senior dan senior untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia.

Ditemukan, defisiensi makronutrien dan mikronutrien dapat berpengaruh terhadap mobilitas penduduk pre-senior dan senior. Sehingga, makronutrien dan mikronutrien seperti protein, vitamin D, kalsium, antioksidan, hingga Omega 3 perlu dikonsumsi.

"Selain itu, masyarakat perlu melakukan aktivitas fisik yang cukup dan menjaga berat badan ideal," ujar Medical & Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK.

Selain meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan, kolaborasi multisektor antara tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan pihak swasta juga penting untuk dilaksanakan.

Mendorong populasi pre-senior dan senior untuk mempersiapkan berbagai upaya agar bisa agar masyarakat dapat tetap sehat seiring bertambahnya usia. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.