Dark/Light Mode

129 Orang India Masuk RI, 12 Orang Positif Covid-19

Weleh... Weleh... Kok Bablas Ya

Sabtu, 24 April 2021 07:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)

RM.id  Rakyat Merdeka - India sedang dilanda tsunami Covid-19. Di tengah kondisi itu, banyak warga negeri Bollywood itu "minggat" ke Indonesia. Kita pun sempat kecolongan. Pada Rabu (21/3) saja, ada 129 orang dari India masuk ke sini. Sebanyak 12 orang di antaranya bahkan positif Corona. Weleh.. weleh.. kok bablas ya.

Masuknya warga India ke sini dibenarkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. BGS, sapaan akrab Budi, buru-buru memberikan keterangan mengenai 12 warga India yang positif Corona tersebut.

“Dari 12 penumpang itu, kita lakukan genome sequencing. Cuma hasilnya belum keluar untuk genome sequencing-nya," kata BGS, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, kemarin.

Baca juga : Diduga Dari Klaster Klub Senam, 47 Orang Positif Covid-19 Di Tasikmalaya

Genome sequencing merupakan cara untuk mengetahui atau melacak mutasi Covid-19. Hal ini dapat membantu melacak jika seseorang telah terinfeksi varian virus Corona baru.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jhoni Ginting mengungkap kronologi masuknya 129 dari India ke sini. Mereka tiba pada Rabu (21/4) dengan pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ988 dari Chennai, India, menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Jhoni lalu merinci, sebanyak 38 orang WN India pemegang visa kunjungan WN India, 46 orang WN India pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), 1 orang WN Amerika Serikat pemegang KITAS, 32 orang WN India pemegang Visa Tinggal Tetap (VITAS), dan 12 orang WNI. Menurutnya, seluruh penumpang itu bisa masuk ke Indonesia karena memiliki dokumen perjalanan berupa visa yang termasuk dikecualikan dan boleh masuk sesuai Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020.

Baca juga : Cetak Rekor Lagi, DKI Nambah 4.213 Orang Positif Covid-19

Dengan kejadian ini, Johni telah menginstruksikan jajarannya untuk menghentikan pelayanan permohonan visa bagi warga India dimulai sejak Kamis (22/4) pukul 12.00 siang. Sementara, bagi warga negara India yang sudah diberikan visa, Ditjen Imigrasi akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi jalur penerbangannya.

“Jadi mungkin masih ada yang dalam perjalanan. Ini akan tetap kami antisipasi. Bila nanti masuk ke Indonesia, kami tetap mengacu protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) mengungkap alasan pemerintah tak langsung menutup penerbangan dari dan ke India meskipun kasus Corona di negara tersebut tengah melonjak. Menurutnya, itu dilakukan karena lalu lintas logistik kedua negara masih dibutuhkan. Khususnya terkait dengan distribusi vaksin. "Kita butuh logistik dari dan ke India seperti roping oksigen dan vaksin, dan itu kita lakukan secara aman," kata BKS, dalam acara yang sama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.