Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Waspada Arus Balik Pemudik Asal Sumatera Ke Jawa

Kamis, 20 Mei 2021 07:02 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Foto: Net)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah masih siaga mengantisipasi kembalinya pemudik dari kampung. Keberadaan pemudik dari Pulau Sumatera ke Jakarta terus dipantau.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, usai berakhirnya masa peniadaan mudik Lebaran pada 17 Mei, pemerintah masih berupaya mengantisipasi terjadinya gelombang arus balik dari para pemudik nekat.

Salah satunya, arus balik dari Pulau Sumatera menuju Jakarta dan sekitarnya.

Pulau Sumatera dinilai perlu mendapat perhatian lebih karena menurut data Satgas Covid-19, hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatera masuk ke dalam zona merah dan oranye Covid-19.

Baca juga : Ratusan Pemudik Kembali Ke Jakarta Positif Corona

Zona merah artinya berisiko tinggi menularkan virus corona, sementara zona oranye berisiko sedang.

Muhadjir menjelaskan, mewaspadai kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kepulauan Riau (Kepri) yakni sebanyak 170 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Untuk Kepri ini perlu dilakukan tindak lanjut karena PMI yang datang kebanyakan dari Malaysia. Di sana banyak ditemukan varian baru. Saya minta dilakukan genome sequencing supaya tahu apakah di Kepri itu varian baru atau bukan,” kata Muhadjir, saat rapat koordinasi (rakor) virtual antisipasi arus balik dari Pulau Sumatera, kemarin.

Faktanya, hal serupa terjadi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan laporan, ditemukan 33 PMI terkonfirmasi positif Covid-19, meski sebelumnya mereka sudah mengantongi surat keterangan bebas Covid-19 dari Negeri Jiran.

Baca juga : Kementerian KKP Ajak Pemprov Sumbar Kembangkan Potensi Udang

Namun, usai dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Tanah Air diketahui terkonfirmasi positif.

“Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti yang dari Afrika, Inggris, atau India,” ungkap Muhadjir.

Sementara, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan, pengawasan ketat akan terus dilakukan 18-24 Mei. Hal itu sesuai arahan Presiden untuk tidak berhenti pada masa peniadaan mudik, melainkan justru diperkuat setelahnya.

“Secara khusus kita sudah lakukan pengetatan dengan pemberlakuan masa rapid test 1x24 jam. Kita juga mensyaratkan kepada Gubernur atau Forkompida untuk sosialisasi ke masyarakat sehingga tidak terjadi kerumunan di Bakaheuni,” ungkapnya.

Baca juga : Arus Balik, DKI Kudu Pelototi Pemudik Asal Sumatera

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, akan memenuhi kekurangan alat tes cepat antigen dan swab di beberapa daerah di Pulau Sumatera, terutama Sumut dan Jambi. Sedangkan untuk kasus PMI yang masuk seperti melalui Kepri juga akan ditindaklanjuti.

“Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes semua yang positif terus kita pantau,” tuturnya.

Kendati demikian, dia berharap masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker yang diyakini mampu mengurangi penularan Covid-19 hingga 95 persen.

Sementara, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta semua pihak waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 dari negara-­negara tetangga. Apalagi, saat ini banyak PMI yang kembali dari Malaysia. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.