Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng UI, Kementerian Investasi Kembangkan Industri Baterai Listrik RI

Jumat, 25 Juni 2021 10:24 WIB
Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi dan BKPM, Bahlil Lahadalia

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk mengembangkan indutri baterai listrik nasional.

Kerja sama ini dalam rangka menguatkan peran dan kontribusi penanaman modal untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Salah satu visi besar Presiden Jokowi yaitu mewujudkan transformasi ekonomi. Salah satunya, melalui hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah," kata Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia  dalam seminar daring dengan tema Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UI Teve, Jumat (25/6). 

Dijelaskannya, pada tahun 2030 mendatang, sebanyak 70 persen bahan bakar kendaraan sudah beralih dari fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT). 

Baca juga : Pusri Palembang Pasarkan Benih

Dalam hal ini, Indonesia beruntung karena memiliki cadangan sumber daya alam nikel sebesar 25 persen dari total cadangan di seluruh dunia.

“Sudah saatnya Indonesia menjadi pemain terbesar dunia, sehingga dunia mengenal Indonesia bukan hanya sekedar Bali, yaitu pariwisatanya. Tapi dunia harus mengenal sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai modern,” ujar Bahlil. 

Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu langkah Pemerintah dalam melakukan kolaborasi dengan dunia akademis, terutama untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dengan UI ini mencakup aspek pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kajian terkait penanaman modal serta kemudahan berusaha, publikasi bersama, dan berbagai bentuk kerja sama lain yang akan mengemuka di kemudian hari. 

Baca juga : Kemenperin Kebut Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik

Dalam sambutannya, Rektor UI, Ari Kuncoro berharap kerja sama ini menjadi momentum untuk membangun ekosistem industri mobil listrik nasional. 

“Kerja sama dan kegiatan seminar ini penting untuk memahami pergeseran industri otomotif dunia, dari industri berbasis bahan bakar fosil menjadi industri kendaraan berbahan dasar listrik (electric vehicle/EV),” katanya dalam sambutan.  

Dalam pengembangan teknologi EV, UI telah memulai pada tahun 2012 dengan diluncurkannya Molina -UI (Mobil Listrik Nasional Universitas Indonesia) oleh Fakultas Teknik UI (FTUI),  serta pengembangan baterai ion-lithium yang hemat energi oleh Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI. 

Hal ini terus dikembangkan sampai saat ini dengan melakukan riset terkait sistem motor listrik, sistem charging baterai, serta kajian sosial ekonomi terkait perubahan perilaku konsumen otomotif.

Baca juga : Gandeng MUI, BSI Fasilitasi Produk dan Layanan Perbankan Syariah

Seperti yang kita ketahui, industri baterai kendaraan listrik (EV battery) ini merupakan salah satu prioritas Pemerintah.  Investasi di sektor tersebut, diproyeksikan akan menjadikan Indonesia naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah, menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik.  [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.