Dark/Light Mode

"Datang Ke Saya, Saya Tunjukin Ke Mukanya"

Luhut Nantang, Ayo Siapa Berani Lawan

Selasa, 13 Juli 2021 08:18 WIB
Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Setkab)
Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Apakah 4 sampai 5 hari ke depan kasus Corona bisa turun? Ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, sulit. Khususnya di Jawa dan Bali.

"Kalau melihat data, sulit. Harus realistis saja. Karena bicara test positivity rate saja masih jauh di atas 10 persen. Namanya terkendali itu kan jika test positivity rate-nya paling tinggi 5 persen," kata Dicky, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Jika menilik data Satgas Penanganan Covid-19, test positivity rate versi PCR yang dilaporkan pada Senin (12/7) masih di angka 44,21 persen. Jika test positivity rate menggunakan alat tes gabungan, yang terdiri dari swab PCR, Antigen, dan TCM adalah 32,78 persen. "Secara ilmiah, nggak mungkin bisa kurang dalam waktu kurang dari seminggu," terangnya.

Beda kasus, jika pemerintah mengambil kebijakan lockdown. Belajar dari pengalaman negara lain, ada penurunan kasus secara drastis dalam satu minggu. Apalagi, ungkap Dicky, angka reproduksi Covid masih di kisaran 1,4.

Kendati demikian, ia tidak menafikan ada perbaikan atau kemajuan yang dicapai dari PPKM Darurat, meskipun belum signifikan. Ia tidak menyalahkan sikap optimis pemerintah. Namun, ia menyarankan agar tetap realistis dan dibarengi data riil di lapangan.

Baca juga : Dorong Generasi Muda Majukan Pertanian, AHY: Tanpa Petani Kita Susah

"Dari Januari, di Rakyat Merdeka, saya sudah sampaikan bahwa 6 bulan ke depan kita akan kritis lagi. Lalu, 2 bulan lagi saya ingatkan lagi. Data saya terbukti sekarang," tandas kandidat PhD Global Health Security CEPH Griffith University, Australia ini.

Sementara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta Luhut tidak emosional dalam merespons setiap kritikan yang ditujukan kepada pemerintah. "Semua harus fokus mengendalikan pandemi. Bukan saling tuding dan saling marah," kata Mardani, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia berharap, Pemerintah terbuka atas masukan dari siapa pun. Pemerintah juga perlu menjelaskan jika ada yang perlu. "Angka Covid kita kian tinggi, rumah sakit penuh, harga obat naik, oksigen susah didapat. Wajar jika ada yang berpendapat pemerintah gagal menangani pandemi. Bahwa ada kerjanya iya, wong ada anggaran dan ada petugas. Tapi, hasil masih jauh dari harapan," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.