Dark/Light Mode

Pertama di Banten, Punya Akta Kelahiran Braille

Sabtu, 4 Mei 2019 16:41 WIB
Kadisdukcapil Tangsel Dedi Budiawan (kiri) memberikan akta kelahiran dan KIA braille untuk tunanetra. Pemberian akta kelahiran braille ini pertama kali dilakukan di Provinsi Banten (Foto: Tangsel Pos).
Kadisdukcapil Tangsel Dedi Budiawan (kiri) memberikan akta kelahiran dan KIA braille untuk tunanetra. Pemberian akta kelahiran braille ini pertama kali dilakukan di Provinsi Banten (Foto: Tangsel Pos).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melakukan terobosan.

Akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) bertulisan huruf braille, terobosannya kali ini. Diperuntukkan bagi penyandang disabilitas tuna netra.

Program ini merupakan yang pertama di Banten. Kedua di Indonesia setelah Bandung, Jawa Barat. Pemberian Akta Kelahiran dan KIA tersebut dilaksanakan secara simbolis. Di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, Jumat (3/5).

Kepala Disdukcapil Kota Tangsel, Dedi Budiawan menjelaskan, program ini merupakan pertama di Provinsi Banten dan kedua di Indonesia setelah Bandung. Program ini untuk mempermudah para tunanetra dalam membaca dokumen kependudukan.

Baca juga : Libur Hari Buruh, Presiden Jokowi Ajak Keluarga ke Mal

“Ini merupakan bentuk inovasi kita, agar para tunanetra dalam membaca dokumen kependudukannya bisa lebih mudah dengan dunianya mereka, serta kita ingin memberikan pelayanan yang baik, tidak hanya untuk yang normal saja, namun untuk disabilitas pun kita tingkatkan pelayanan yang terbaik,” ungkapnya.

Dedi Budiawan menjelaskan, di Tangsel terdapat 800 orang yang merupakan disabilitas tunanetra, dari 800 disabilitas tunanetra ini, baru 8 orang ini yang memiliki akta kelahiran dan KIA Braille.

Lanjutnya, para penyandang disabilitas netra ini memiliki akta kelahiran bestandar nasional dengan dan didampingi dengan akta Braille.

“Untuk saat ini kita masih menumpang cetak di Yayasan Makfufin di Serpong, namun ke depannya kita akan membeli alat cetak mesin Braille,”ungkapnya.

Baca juga : Pertamina Sumbagsel Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Bengkulu

Mantan Camat Ciputat ini mengatakan, pelayanan ini ada sebagai bentuk hadirnya Negara melalui Disdukcapil dalam pemberian pelayanan dokumen kependudukan kepada warganya.

“Pelayanan dokumen kependudukan ini gratis tanpa dipungut biaya, bagi masyarakat yang tuna netra ingin membuat akta kelahiran Braille bisa datang ke Disdukcapil,” singkatnya.

Peneliti senior Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Syaifullah memberi apresiasi. Ini merupakan komitmen lembaga dan Negara dalam pelayanan dokumen kependudukan.

“Kita hadir melayani seluruh kebutuhan hak konstitusional warga Negara, karena tidak boleh warga Negara tidak memiliki hak untuk mendapatkan dokumen kependudukan, sehingga IKI hadir bersama dengan Disdukcapil untuk memberikan pelayanan terbaik untuk mereka,” ungkapnya.

Baca juga : Kemensos Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Jakarta

Sementara penerima Akta Kelahiran Nur Kholik, mengucapkan terima kasih dengan adanya pelayanan ini. Sehingga, dirinya bisa membaca apakah nama dan tanggal lahir sesuai atau tidak.

Selama ini hanya dibacakan orang. Sekarang dirinya bisa membaca sendiri akta kelahiran sudah benar atau tidak.

“Saya senang dengan adanya program ini, kita tuna netra terbantu dengan program Disdukcapil, saya berharap, semua tuna netra di Tangsel dapat memiliki akta kelahiran dan anaknya mendapatkan KIA Braille,” tandasnya. [IRM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.