Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus memperbaiki kualitas data terkait penerima bantuan sosial (bansos), dan mekanisme penyaluran bansos agar stimulus dapat tepat sasaran.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan, ada beberapa langkah jitu untuk memperbaiki data bansos. Pertama, pihaknya akan mensikronisasi data di kementeriannya dengan data kependudukan.
“Kami sinkronkan data di Kemensos, lalu dipadankan dengan data kependudukan, sehingga sempat kita ‘tidurkan’ data 21 juta (penerima bansos), karena ada data ganda dan lainnya,” kata Risma di Jakarta, Senin (26/7).
Baca juga : Ingrid Kansil Minta Pemerintah Perbaiki Data Bansos
Langkah kedua, Menteri dari PDI Perjuangan ini juga akan memperbaiki mekanisme penyaluran bansos dengan mengoptimalkan peran perbankan dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
Untuk bantuan uang tunai disalurkan langsung perbankan ke masing-masing penerima, sedangkan bantuan beras dibagikan langsung Perum Bulog ke penerima.
“Kami salurkan dalam bentuk transfer uang ke bank dan warga dapat mengambil ke bank. Khusus untuk beras oleh Bulog, langsung kirim ke rumah penerima manfaat. Seperti itu. Jadi langsung ke keluarga penerima manfaat,” ujarnya.
Baca juga : Menko Luhut Terapkan Ekonomi Sirkular Untuk Pemulihan Ekonomi
Langkah selanjutnya, adalah menggandeng Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan perusahaan finansial berbasis teknologi (fintech).
Kemensos dan lembaga-lembaga di sektor keuangan tersebut akan membuat aplikasi untuk penyaluran bansos yang akan diluncurkan pada 17 Agustus 2021.
“Kita sudah siapkan software, kita dibantu BI dan pengawasan OJK, dan teman-teman muda di Fintech, E-commerce untuk gunakan aplikasi. Jadi nanti belanja bisa dimana saja, bukan di e-waroeng saja,” katanya.
Baca juga : Tekan Kasus Covid-19, Bogor Terapkan Kembali Ganjil-Genap
Ia menjelaskan, teknologi di aplikasi bansos tersebut fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi penerima bansos. Aplikasi tersebut, juga bisa disinkronkan dengan berbagai platform, sehingga mudah digunakan.
Aplikasi tersebut juga akan mencegah penyalahgunaan bansos oleh penerima, misalnya menggunakan bansos untuk memperoleh rokok atau minuman keras.
“Dengan fitur itu kita bisa membatasi belanja, karena tidak bisa belanja, jika pembayarannya digunakan untuk beli mirauman keras atau rokok,” kata Risma. [MFA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya