Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Beras Batu Di Pandeglang

Menko PMK: Itu Karena Kehujanan, Sekarang Sudah Ditarik Dan Diganti

Sabtu, 7 Agustus 2021 11:53 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) sidak ke tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (6/8) untuk mengecek kualitas beras bansos. (Foto: Humas PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) sidak ke tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (6/8) untuk mengecek kualitas beras bansos. (Foto: Humas PMK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 10 kg dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sempat jadi buah bibir.

Beras dari Perum Bulog yang disalurkan via PT Pos Indonesia itu ditemukan menggumpal layaknya batu. Tak layak untuk dikonsumsi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jumat (6/8) sore.

Dari hasil sidak, Muhadjir mendapatkan laporan dari pihak PT Pos dan Perum Bulog, beras tersebut menggumpal karena terkena hujan.

Baca juga : Pimpinan KPK Sekarang Belum Beres Dengan Urusan Dirinya

Semua beras yang bermasalah itu sudah ditarik, dan diganti dengan beras baru yang layak dikonsumsi.

"Jadi sebetulnya, sudah tidak ada masalah. Beras itu sudah ditarik. Bahkan, yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya. Ditarik dan dicek semuanya. Keluarga penerima manfaat juga sudah menerima beras pengganti. Saya kira, ini langkah yang cepat dan bagus," papar Muhadjir, Jumat (6/8).

Muhadjir mengingatkan, beras yang diberikan sebagai bantuan sosial harus beras yang layak konsumsi. Sesuai standar yang ditetapkan pemerintah, beras yang disalurkan minimal berkualitas medium.

"Jangan sampai, kita sendiri nggak mau makan beras itu, tapi malah diberikan kepada orang lain," pesannya.

Baca juga : Mendagri: Kedengarannya Lucu, Tapi Negara Lain Sudah Terapkan

Selain itu, Muhadjir juga meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bantuan sosial, diambil dari hasil petani lokal.

Dalam hal ini, Muhadjir mengapresiasi Pemkab Pandeglang yang telah memanfaatkan beras petani lokal.

"Tadi saya diberitahu Bu Bupati, semua berasnya adalah produksi petani lokal. Ini penting. Karena kita harapkan, produksi petani di daerah betul-betul terserap dan termanfaatkan," imbuhnya.

Muhadjir yakin, pemanfaatan beras petani lokal ini, akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Namun, ia mengingatkan, agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan di tengah situasi ini.

Baca juga : Mahfud: Sekarang Rakyat Taat Prokes Dan Rebutan Vaksin

"Alhamdulillah, sekarang ini, harga gabah dan harga beras sudah mulai naik. Saya mohon m, para petani dan tengkulak menahan diri, untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin," pungkas Muhadjir. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.