Dark/Light Mode

Risiko Penyebaran Covid Meningkat

Luhut: Syarat Tes PCR Juga Bakal Diterapkan Pada Moda Transportasi Lainnya

Senin, 25 Oktober 2021 19:24 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual PPKM, Senin (25/10). (Foto: YouTube)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual PPKM, Senin (25/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan soal kewajiban penggunaan tes PCR, yang saat ini menjadi syarat perjalanan domestik pada moda transportasi pesawat. 

Luhut menyebut, kebijakan itu ditujukan untuk menyeimbangkan relaksasi terhadap aktivitas masyarakat. Terutama, pada sektor pariwisata. 

Secara bertahap, aturan serupa juga akan diberlakukan pada moda transportasi lainnya. 

Baca juga : Sandiaga Uno Bakalan Dirangkul Parpol Lain

"Meskipun kasus kita saat ini sudah rendah, belajar dari pengalaman negara lain, kita tetap harus memperkuat 3T dan 3M. Terutama, dalam menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Secara bertahap, penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya, dalam mengantisipasi periode Nataru," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/10).

Luhut pun membandingkan situasi pada periode Nataru tahun lalu. Kala itu, mobilitas tetap meningkat, meski pemerintah mensyaratkan tes PCR untuk penerbangan ke Bali. Alhasil, terjadi kenaikan kasus, walau tanpa varian Delta.  

"Dapat kami sampaikan, mobilitas di Bali saat ini sudah sama dengan Nataru tahun lalu, dan akan terus meningkat sampai akhir tahun ini. Sehingga, meningkatkan risiko kenaikan kasus," beber Luhut.

Baca juga : Cegah Penyebaran Covid, Bupati Jepara Gandeng Tokoh Agama Jadi Duta Vaksinasi

Ia mengaku banyak mendapat masukan dan kritik dari masyarakat, terkait kebijakan PCR ini. Rata-rata mempertanyakan, mengapa pemerintah menerapkan kebijakan PCR untuk pesawat. Padahal, jumlah kasus dan level PPKM sudah turun. 

"Perlu dipahami, kebijakan PCR ini diberlakukan, karena kami melihat risiko penyebaran yang semakin meningkat. Seiring meningkatnya mobilitas penduduk dalam beberapa minggu terakhir," jelas Luhut.

"Sekali lagi saya tegaskan, kita belajar dari banyak negara yang melakukan relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan, dan kasusnya meningkat pesat. Seperti Inggris, Belanda, Singapura, dan beberapa negara Eropa lainnya. Padahal, tingkat vaksinasi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia," tandasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.