Dark/Light Mode

39 Persen PAUD Gelar PTM Terbatas, Anak-anak Aman Asal Prokes Jalan

Minggu, 31 Oktober 2021 10:03 WIB
Franka Makarim (Foto: Kemendikbudiristek)
Franka Makarim (Foto: Kemendikbudiristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas bakal berjalan aman. Asalkan, semua pihak bisa menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat.

PTM Terbatas merupakan cara terbaik untuk menanggulangi risiko berkurangnya kesempatan belajar bagi anak-anak. Istri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Franka Makarim, mengatakan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana jenjang pendidikan lainnya, menghadapi tantangan besar semasa pandemi ini.

Baca juga : Ditersangkakan KPK, Direktur PT Loco Montrado Ajukan Praperadilan

Kegiatan bermain-belajar tidak dapat dilakukan secara normal di satuan PAUD. Tapi, tidak mudah bagi orang tua di rumah untuk membimbing anak agar stimulasi bagi perkembangan keterampilan dasarnya dapat terus berlangsung secara berkesinambungan, tanpa terinterupsi. Apalagi, terhenti sama sekali. Jika intensitas belajar anak usia dini menurun, mereka akan kesulitan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Karena itu, PTM Terbatas merupakan cara terbaik untuk menanggulangi risiko berkurangnya kesempatan belajar dan untuk mengejar pemulihan PAUD berkualitas. Franka mengaku telah mengizinkan kedua anaknya untuk melakukan PTM Terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. “Saya yakin, jika kita terus disiplin menjaga kesehatan anak-anak kita, mereka akan dapat bersekolah dengan aman, nyaman, dan optimal,” ujar Fanka, saat Rapat Kerja Bunda PAUD, yang diikuti 700 orang Bunda PAUD dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, kemarin.

Baca juga : KPK Periksa Tersangka Korupsi Proyek e-KTP Paulus Thanos

Dia menyatakan, situasi pandemi ini harus menjadi sebuah titik balik untuk memperkuat kerja sama dalam memperbaiki sistem pendidikan anak usia dini. Salah satunya, dengan meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia sebagai bekal mereka menggapai cita-cita di masa depan. “Pertemuan ini akan menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan tiga usulan langkah aksi yang menjadi fokus kemitraan Kemendikbudristek dengan Bunda PAUD,” tuturnya.

Pertama, menghadirkan lingkungan kaya keaksaraan melalui kegiatan membacakan buku cerita untuk anak, di rumah dan di satuan PAUD. Kedua, mengajak orangtua, pakar, dan para mitra untuk mendampingi guru dan satuan PAUD agar dapat merancang kegiatan pembelajaran dalam skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan mendukung penyediaan materi bermain belajar. Ketiga, meningkatkan akses ke buku bacaan anak di lokasi yang dapat diakses oleh pendidik dan orang tua, terutama dan termasuk di satuan PAUD.

Baca juga : PLN Kalbar Gandeng Kejati, Gelar Pemahaman Hukum Dalam Proses Berbisnis

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri menambahkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan yang luar biasa terhadap pendidikan anak-anak. Dampak yang ditimbulkan dari semua perubahan ini, juga sangat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Khususnya, mereka yang masih berada di jenjang PAUD.

“Berdasarkan survei lintas jenjang yang dilakukan Kementerian, per September 2021, 61 persen satuan PAUD masih melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh, dan baru 39 persen satuan PAUD yang sudah dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas,” ungkap Jumeri. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.