Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Per 5 November 2021, Program PEN Sudah Cair Rp 456 Triliun

Senin, 8 November 2021 22:46 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seiring penanganan Covid-19 yang semakin baik, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga semakin besar. Sampai 5 November 2021, realisasi PEN sudah mencapai Rp 456,35 triliun atau 61,3 persen dari pagu Rp 744,77 triliun.

Hal ini dipaparkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (8/11). Dari jumlah tadi, realisasi tertinggi terjadi pada klaster perlindungan sosial (perlinsos).

Baca juga : Transaksi EDC BNI Tembus Rp 50 Triliun

Rinciannya lengkapnya sebagai berikut: Realisasi klaster kesehatan sebesar Rp 126,65 triliun (58,9 persen), realisasi klaster perlinsos sebesar Rp 132,49 triliun (72,4 persen), realisasi klaster program prioritas sebesar Rp 72,59 triliun (61,6 persen), realisasi klaster dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 63,45 triliun (39,1 persen), realisasi klaster insentif usaha sebesar Rp 61,17 triliun (97,4 persen).

Realisasi klaster kesehatan yang sebesar Rp 126,65 triliun, yang utama adalah untuk diagnostik (testing dan tracing) realisasi sebesar 68,5 persen atau Rp 3,08 triliun; therapeutic (insentif dan santunan tenaga kesehatan) sebesar Rp 14,31 triliun atau 75,6 persen dari pagu Rp18,94 triliun, dan vaksinasi (pengadaan dan pelaksanaan) sebesar 45,3 persen atau Rp 26,18 triliun.

Baca juga : Terapkan ESG, Pupuk Kaltim Cetak Laba Bersih Rp 4,19 Triliun

Sedangkan realisasi dari klaster perlinsos yang sebesar Rp 132,49 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 73,4 persen atau Rp 20,79 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,6 persen atau Rp 33,22 triliun dari pagu Rp 49,89 triliun, BLT Desa sebesar 64,00 persen atau Rp 18,43 triliun dari pagu Rp28,80 triliun; dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,60 persen atau Rp 6,65 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.

Untuk kondisi makro ekonomi, indikator utama sektor eksternal menunjukkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021. Posisi cadangan devisa dan surplus neraca perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021. Kemudian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar memiliki tren fluktuatif, namun tetap membaik pada awal bulan ini. Indonesia juga berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51 persen (YoY) pada kuartal III-2021.

Baca juga : Konsumsi Listrik Naik, PLN Kantongi Pendapatan Rp 204,65 Triliun

“Dengan momentum perekonomian yang masih dalam jalur positif dan terus membaik, Pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7 persen sampai dengan 4,0 persen (YoY) selama tahun 2021, dan di tahun 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen (YoY). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional,” ucap Airlangga. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.