Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Waswas Covid Loncat Januari
BGS Sedia Payung Sebelum Hujan
Selasa, 9 November 2021 08:58 WIB
Sebelumnya
Dalam catatannya, ada 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang mengalami tren kenaikan kasus dalam sepekan terakhir. Untuk menyikapinya, Luhut akan mengumpulkan 43 kabupaten/kota tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan kasus.
Mobilitas masyarakat juga naik sekitar 34 persen. Itu terjadi setelah adanya kebijakan relaksasi PPKM. Peningkatan mobilitas ini, sebut Luhut, perlu diwaspadai.
Baca juga : Mantan Bupati Lamteng Jadi Saksi Sidang Suap Pengurusan Perkara
Tapi, secara umum, Menko Kemaritiman dan Investasi ini bilang, kasus konfirmasi Covid-19 di Jawa-Bali terus menurun tajam. Sekitar 99 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu. Penambahan kasus setelah mendapatkan berbagai intervensi atau Rt atau effective reproduction number di Jawa-Bali maupun di Indonesia secara keseluruhan juga masih di bawah 1.
"Itu mengindikasikan terkendalinya pandemi Covid-19. Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97," bebernya.
Baca juga : Bisnis CPO Kian Moncer, Nusantara Sawit Sejahtera Segera IPO
Bagaimana kata pakar? Hitung-hitungan ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, lonjakan kasus Covid-19 setelah akhir tahun ini tak akan separah gelombang kedua, Juli lalu. "Kalau kita konsisten sih, nggak ada gelombang ketiga. Kalau ada pun, nggak ada lonjakan seperti sebelumnya," kata Pandu, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.
Sehingga, kata dia, tidak perlu ada langkah antisipasi yang berlebihan. Cukup konsisten saja mempertahankan kondisi seperti saat ini. "Kenapa harus beli obat? Kalau vaksinasi jalan bagus pada kelompok yang rentan ga ada yang namanya piravir. Obat hanya bermanfaat di 5 hari pertama, sejak terinfeksi. Jadi tidak maksimal. Karena sebagian akan sembuh sendiri," lanjutnya.
Baca juga : Zaskia Gotik, Suami Sering Ke Rumah Mantan Istri
Ia juga mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan ancaman masuknya varian Delta plus AY.4.2 yang sudah masuk ke negara tetangga: Malaysia. "Delta plus juga ringan-ringan saja. Nggak beda jauh dengan delta," terangnya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya