Dark/Light Mode

Perempuan Benteng Kokoh Halau Kekerasan dan Intoleransi Sejak Dini

Jumat, 10 Maret 2023 09:48 WIB
Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid (Foto: Istimewa)
Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Segala bentuk tindak kekerasan, baik di sekolah, perkantoran, ataupun di lingkungan tempat tinggal, dipengaruhi pola pendidikan yang diterapkan di keluarga masing-masing. Pada tingkatan sosial terkecil yaitu rumah tangga, perempuan memiliki peranan penting dalam menentukan model pengasuhan yang dijalankan bagi anak-anaknya.

Momentum Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret, dapat menjadi pengingat bagi semua tentang pentingnya peranan perempuan dalam lingkup keluarga dan lingkungan. Perempuan diharapkan dapat menjadi benteng yang kokoh untuk menghalau praktik kekerasan dan intoleransi sedari dini dari rumah tangga masing-masing.

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) yang juga pemerhati isu perempuan dan anak, Alissa Wahid mengatakan, tingkat pendidikan seorang perempuan sangat berpengaruh terhadap pola asuh yang diberikan kepada anak-anaknya. Praktik kekerasan dalam keluarga yang berulang dan turun-temurun banyak disebabkan oleh kurangnya pendidikan yang didapatkan oleh perempuan. Padahal, menggunakan kekerasan dalam mendidik anak adalah cara yang tidak efektif dan hanya menimbulkan trauma berkepanjangan.

Baca juga : Dirjen Perkebunan Dorong Perkuat Kemitraan Majukan Kelapa Sawit

“Sudah semestinya kita mendorong perempuan supaya berpendidikan lebih tinggi, walaupun nantinya perempuan tersebut memilih untuk jadi ibu rumah tangga. Harus dipahami bahwa pendidikan yang lebih tinggi itu tidak akan terbuang begitu saja,” ujar Alissa.

Putri pertama Gus Dur ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara ayah dan ibu dalam keluarga. Seperti, kerja sama yang baik antara kedua orang tua dengan mencapai kesepakatan dalam pembagian peran. Ia menegaskan, tanggung jawab untuk menendidik sebetulnya bukan hanya pada ibu, tapi juga ada pada bapak. Walaupun begitu, ia menyadari pada realita di Indonesia, beban pendidikan anak lebih banyak diberikan kepada ibu.

Alissa juga mengemukakan, pembentukan karakter anak akan sangat dipengaruhi oleh keluarga di rumah. Ia memberikan gambaran seperti pada kasus pemukulan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap David Ozora.

Baca juga : Pertamina NRE Gandeng TEPCO HD Kembangkan Hidrogen Dan Amonia Hijau

“Akar kehidupan seorang manusia terdapat di keluarganya. Pada kasus Mario Dandy kita melihat cara mengelola keluarga yang diterapkan orang tuanya Mario itu bermasalah. Dengan menggunakan cara-cara yang tidak baik, akhirnya pola asuh tersebut jadi akar (penyebab) kepada anaknya. Memang dimulainya dari keluarga,“ ungkap wanita Ketua Tanfidziyah PBNU ini.

Menurutnya, kasus kekerasan yang dilakukan Mario Dandy merupakan salah satu contoh dari relasi kuasa. Ia berharap, praktik relasi kuasa ini tidak dilakukan bahkan pada lingkup keluarga, karena akan menimbulkan ketidakharmonisan.

“Relasi kuasa itu contohnya seperti pada pemukulan yang dilakukan Mario, karena dia yakin bahwa bapaknya akan bisa menyelesaikan semuanya. Bahkan hal itu yang dia sampaikan ke temannya. Dia pakai relasi kuasa,” jelas Alissa.

Baca juga : Penentuan Bahaya Tidaknya Zat Kimia Pada Kemasan Perlu Kajian Ilmiah

Ia berharap, perempuan Indonesia memiliki kemauan untuk terus mengembangkan dirinya. Dengan semakin berkembang dan bertambahnya pendidikan serta wawasan yang didapat, diharapkan kaum perempuan dapat memiliki kontribusi yang lebih baik di lingkup keluarga dan masyarakat.

“Dari sikap tumbuh dan mau belajar terus menerus itu, kita bisa berproses menjadi perempuan yang baik untuk dirinya sendiri. Kemudian yang kedua, dia bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Lalu yang ketiga, dia baik dalam kehidupan bermasyarakat,” tandas Alissa.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.