Dark/Light Mode

Ogah Kebobolan Omicron, Australia Ikutan Tutup Akses 9 Negara Afrika

Sabtu, 27 November 2021 13:11 WIB
Ilustrasi negara Australia (Foto: Net)
Ilustrasi negara Australia (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Australia akan segera menerapkan pembatasan baru terhadap orang-orang yang baru datang dari 9 negara Afrika bagian selatan, menyusul terlacaknya varian Omicron di Afrika Selatan.

Varian ini dikhawatirkan memicu gelombang baru Covid.

Sembilan negara yang dimaksud adalah Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik.

Langkah serupa sebelumnya telah diterapkan Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Baca juga : Ngeri Varian Omicron, AS Tutup Pintu Bagi Pelancong Dari Afsel Dan 7 Negara Afrika Lainnya

"Pemerintah akan menutup pintu bagi kedatangan pelancong non warga negara Australia, dari negara-negara tersebut. Warga Australia dan tanggungannya harus menjalani karantina selama 14 hari, sekembalinya dari negara-negara tersebut," kata Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/11).

Pembatasan ini juga berlaku untuk kalangan pelajar internasional dan skilled migrant dari negara-negara yang memiliki travel bubbles dengan Australia, yang pernah singgah di salah satu dari sembilan negara tersebut dalam 14 hari terakhir.

“Apabila ada saran medis yang menganjurkan tindakan lanjutan, kami tidak akan ragu untuk mengambilnya. Mungkin, itu akan memerlukan penguatan atau perluasan pembatasan," katanya.

Siapa pun yang telah tiba di Australia dan telah berada di salah satu negara tersebut dalam 14 hari terakhir, harus segera dikarantina dan menjalani tes Covid.

Baca juga : Sudah Pelajari Pola Main Australia, Garuda Muda Pede Lolos Ke Piala AFC

Pemerintah Australia juga akan menangguhkan semua penerbangan dari sembilan negara di selatan Afrika selama dua minggu.

Sebanyak 20 pelancong dari Afrika Selatan saat ini tengah dikarantina di Howard Springs, Northern Territory. 

"Dari hasil tes Covid, 19 orang dinyatakan negatif Covid. Namun, hasil tes satu orang lagi masih belum diketahui, apakah teridentifikasi varian Omicron atau tidak," kata Hunt.

Penemuan virus dengan lonjakan spike protein yang dramatis berbeda dengan riwayat varian sebelumnya, memicu alarm global pada Jumat (26/11).

Baca juga : Nggak Mau Ketinggalan, Thailand Ikutan Ngantre Molnupiravir

Negara-negara langsung bergegas menangguhkan perjalanan dari Afrika Selatan, dan pasar saham mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun.

Awal bulan ini, Australia telah melonggarkan pembatasan perbatasan internasional untuk pertama kalinya selama pandemi. Setelah cakupan vaksinasi di negara tersebut mencapai angka yang cukup tinggi. Aturan ini memungkinkan penduduk yang telah divaksinasi penuh, untuk kembali ke Australia tanpa karantina.

Hingga kini, Australia mencatat sekitar 205 ribu kasus terkonfirmasi, dan 1.985 angka kematian. Lebih rendah dari negara maju lainnya. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.