Dark/Light Mode

19 WNI Tewas Di Laut Johor

Niat Nyari Nafkah, Nasib Berkata Lain

Jumat, 17 Desember 2021 07:30 WIB
Maritim Rescue Coordinating Center (MRCC) Johor Bahru Malaysia mengevakuasi jenazah WNI yang tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, Rabu (15/12/2021). (Foto: Istimewa)
Maritim Rescue Coordinating Center (MRCC) Johor Bahru Malaysia mengevakuasi jenazah WNI yang tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, Rabu (15/12/2021). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar duka datang dari Laut Johor, Malaysia. Sebuah kapal motor yang membawa 50 WNI yang berniat mencari nafkah di Malaysia tenggelam. Hingga tadi malam sudah 19 WNI yang ditemukan tewas.

Kapal motor yang berusaha memasuki Malaysia secara ilegal itu tenggelam di Perairan Johor, Rabu (15/12). Dari 50 WNI itu, 19 orang ditemukan tewas, 14 selamat, dan sisanya masih hilang.

Mulanya kapal motor itu berlayar dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Indonesia. Sesampainya di Pantai Tanjung Balau, Johor, sekitar pukul 04.30 pagi, keadaan cuaca memburuk. Seketika kapal oleng dan akhirnya terbalik.

Baca juga : Menhub: Kebijakan Di Libur Nataru Pengetatan, Bukan Penyekatan

Adapun jenis kapal yang digunakan yaitu Boat Pancung dengan ukuran Panjang 25 meter dan lebar 3 meter, dilengkapi empat mesin dengan kapasitas masing-masing mesin 200 HP.

Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD Kota Tinggi Johor melaporkan temuan kapal tenggelam yang mengangkut WNI itu ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Mendapati kabar tersebut, Satgas KJRI Johor mendatangi lokasi kejadian untuk mencari dokumen dan identitas penumpang. Berdasarkan informasi kapal tersapu ombak saat menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau.

Baca juga : Jabar Di Puncak, Kasus Di Riau Naik Nyaris 5 Kali Lipat, Sulut Laporkan Kematian Tertinggi

Kepala Penjaga Pantai Malaysia, Laksamana Mohamad Zubil Mat Som menduga, korban yang belum ditemukan melarikan diri untuk bersembunyi atau tenggelam di laut. Pihak berwenang telah mengerahkan perahu dan pesawat untuk memburu mereka.

“Kami sangat menyesali tragedi mematikan ini. Saya mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal,” ucap Mohamad Zubil kepada AFP seperti dikutip dari Channel News Asia.

Wakil Direktur Operasi Maritim Johor, Kapten (Maritim), Simon Templer Lo Tusa mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi koordinator serta dalang di balik sindikat yang mengatur masuknya WNI secara ilegal. Pihaknya dibantu Pemerintah Indonesia akan mengusut kejadian ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.