Dark/Light Mode

Inovator RI Dan Singapura Menang Kompetisi Atasi Sampah Plastik Mandalika

Jumat, 10 Desember 2021 22:41 WIB
UNDP Indonesia dan Filipina mengelar Final Pitching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2021 pada Jumat (10/12). (Foto IST)
UNDP Indonesia dan Filipina mengelar Final Pitching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2021 pada Jumat (10/12). (Foto IST)

 Sebelumnya 
Vismina Osorio, Assistant Director, Environmental Management Bureau, Department of Environment and Natural Resources, Filipina, juga menekankan, permasalahan sampah plastik dapat diselesaikan dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

“Target ambisi untuk memerangi masalah sampah plastik ini dapat dilakukan dengan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk 17 inovator dalam kompetisi ini,” tuturnya.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia yang turut mendukung kegiatan EPPIC pun mengapresiasi webinar ini.

Dalam sambutannya, Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Nani Hendiarti berharap, EPPIC dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, bahkan di ASEAN.

Baca juga : Erick Thohir Juga Pernah Susah, Jual Koleksi Mobil Antik Sampai Pinjam Duit Sahabat

"Melalui EPPIC, para peserta dapat belajar dari inovator luar negeri. Begitu juga sebaliknya. Kami berharap inovator dapat membuat solusi yang dapat mengatasi sampah plastik di ASEAN,” ucap Nani.

Selva Ramachandran selaku Resident Representative UNDP Philippines turut memberikan sambutan pembuka. Ia menekankan, proyek EPPIC dapat memperkenalkan solusi inovatif yang akan menawarkan pendekatan sistemik untuk mengatasi polusi plastik dan akan memfasilitasi transisi ke ekonomi sirkular.

Dalam pertemuan itu, Director of Department for Climate and Environment, Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad), Stig Traavik menyoroti lautan yang bersih dan sehat dapat menjamin ketahanan pangan.

EPPIC 2021 merupakan kerja sama Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Norad, dan Kementerian Luar Negeri Norwegia, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Kemenko Marves)

Baca juga : 79 Persen Sampah Plastik Masuk Sungai Dan Laut

Studi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2018 menunjukkan bahwa 0,26 -0,59 juta ton sampah plastik mengalir ke laut. Merespona temuan ini, Pemerintah Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL) berkomitmen untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada 2025.

Di samping itu, AIS Forum di bawah naungan Kemenkomarves yang mencakup 47 negara kepulauan dan pulau, bertujuan menyelesaikan permasalahan serta pengembangan berkelanjutan secara bersama-sama. EPPIC ini merupakan bagian dari aksi dan edukasi dalam pelaksanaan RAN PSL dan AIS Forum untuk mencapai target mempercepat pengurangan sampah plastik di laut.

EPPIC merupakan kompetisi terbaru di tingkat ASEAN yang mengajak semua inovator untuk berbagi ide cemerlang dalam menangani polusi plastik. EPPIC berupaya untuk mengurangi pencemaran plastik di kawasan pesisir di Vietnam dan Thailand pada 2020. Kemudian diikuti Indonesia dan Filipina pada tahun 2021, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian SDG 14 (Life Below Water) and SDG 12 (Responsible Production and Consumption).[MEL]

 

Baca juga : Omicron Makin Deket Aja, Sekarang Sudah Sampai Malaysia

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.