Dark/Light Mode

Erick Thohir Juga Pernah Susah, Jual Koleksi Mobil Antik Sampai Pinjam Duit Sahabat

Rabu, 8 Desember 2021 22:03 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk "Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju", yang diunggah di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12), (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kisah hidup Menteri BUMN Erick Thohir, tak melulu sukses. Dia juga pernah kesulitan. Tapi, dia tak menyerah. Justru, bangkit dari kegagalan.

Dalam Muda Podcast series bersama RM.id, bertajuk "Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju", yang diunggah di kanal Youtube BUMN Muda, Rabu (8/12), Erick mengungkapkan, dia pernah mengalami masa sulit pada tahun 2006, saat membangun bisnis media. Mulai dari koran, radio, hingga billboard.

Baca juga : Dirgahayu Setengah Abad Korpri, Momen Tingkatkan Profesionalitas PNS

"Saat itu saya menghadapi pilihan yang tidak mudah," ujar Erick. Saat itu, diakuinya, dia melakukan over ekspansi. Sementara iklan-iklan yang diharapkan bisa menopang bisnis medianya, belum terkumpul semua. "Pembayarannya bisa aja telat dua bulan-tiga bulan, nah terjadi missed match saat itu," imbuhnya.

"Akhirnya pilihan kita, apakah kita lay off, melepas pegawai maksudnya, ataukah cari pinjaman utang. Kebetulan saya itu orangnya takut utang waktu itu, tapi juga memikirkan pegawai," sambung Erick.

Baca juga : Atasi Pinjol Ilegal, Saatnya Koperasi Simpan Pinjam Bangkit 

Dia akhirnya memilih melepas beberapa aset pribadinya. Dimulai dari koleksi mobil antiknya. Kemudian merambah ke koleksi lukisan, hingga tanah. "Ada tabungan, ya kita cairkan," ucapnya.

Erick, bahkan sampai harus meminjam uang kepada dua sahabatnya, yakni almarhum Andre Mamuaya, dan mantan Ketua Kadin Rosan Roeslani. "Kalau tidak salah (pinjam) masing-masing Rp 1 M (miliar)," tuturnya.

Baca juga : Jaga Penurunan Kasus, PPKM Luar Jawa-Bali Tetap Lanjut Sampai 23 Agustus

Erick berjanji bakal mengembalikan pinjaman itu dalam waktu dua bulan. Tapi ternyata, dia bisa mengembalikannya dalam waktu sebulan saja. "Tentu itu masa-masa sulit yang saya alami, setiap manusia ada," ucap Erick.

Pada tahun 1998, Erick juga pernah mengalami situasi sulit ini. Saat itu, Erick yang baru memulai usaha, terpaksa menutup usahanya karena krisis moneter. "Memang ya, dinamika kehidupan, bahwa di balik kesuksesan itu pasti banyak kegagalan tetapi kuncinya bagi bagaimana kita bisa rebound, bangkit dari kegagalan," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.