Dark/Light Mode

Borong Rafale, Cuekin Sukhoi

Politik Luar Negeri RI Kini Condong Ke Barat

Sabtu, 19 Februari 2022 08:10 WIB
Jet tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia. (Foto: Twitter @alutsista.indonesia.
Jet tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia. (Foto: Twitter @alutsista.indonesia.

 Sebelumnya 
Dengan CAATSA, Paman Sam berhak menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) dari tiga negara, yakni Iran, Korea Utara dan Rusia. Moskow ada dalam daftar itu karena usia dianggap Barat melakukan aneksasi Crimea di Ukraina, peperangan di Suriah dan mengacaukan pemilu AS pada 2016.

Menurut Andi, Indonesia bakal kesulitan seandainya pembelian Sukhoi tetap berjalan.

“Sebab, mekanisme yang berlaku hanya imbal dagang tanpa transfer teknologi. Jadi kita kesulitan dalam proses perbaikan dan pemeliharaan. Karena harus meminta bantuan negara ketiga seperti Belarus,” paparnya.

Baca juga : Kemenhub Terbitkan SE Perjalanan Ke Luar Negeri, Ini Syaratnya

Berbeda dengan analis bidang militer Connie Rahakundini Bakrie. Ia khawatir aksi borong produk Prancis dan AS ini dapat mengubah kebijakan luar negeri Indonesia. Dia menyebut, sebelumnya, Indonesia berupaya membeli produk militer dari dua kubu berbeda.

“Indonesia kan memiliki paham non blok. Jadi, tidak akan berat condong ke kubu Barat maupun ke kubu Rusia. Tapi pembelian pesawat itu, menunjukkan kita condong ke Barat,” ujarnya dalam diskusi virtual yang diadakan di Facebook, Selasa (15/2),

“Sekarang kita tidak beli apa-apa dari Rusia, China atau pun blok non Amerika dan NATO. Artinya kita telah menjadi bagian dari aliansi Amerika Serikat,” tandasnya.

Baca juga : Hore, Stasiun Cikarang Kini Layani Penumpang KA Jarak Jauh

Sebelumnya, Indonesia menyatakan akan membeli 42 jet Rafale dari Prancis dan 36 F-15ID dari AS. Khusus Rafale, Indonesia resmi membeli enam armada. Sedangkan, 36 jet tempur Rafale diklaim akan segera menyusul dalam waktu dekat.

Pembelian itu ditandai melalui penandatanganan yang dilakukan Kemhan dengan pihak Dassault Aviation, di Jakarta, Kamis (10/2).

Acara penandatanganan dalam bentuk Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) itu disaksikan langsung Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Prancis Florence Parly. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.