Dark/Light Mode

Buntut Permintaan Maaf PM Rutte Atas Kekejaman Tentara Belanda

Di Sini Dianggap Monster, Di Sana Digelari Pahlawan

Senin, 21 Februari 2022 08:10 WIB
Presiden Joko Widodo menerima Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Istana Bogor, 7 Oktober 2019.
Presiden Joko Widodo menerima Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Istana Bogor, 7 Oktober 2019.

RM.id  Rakyat Merdeka - Negeri Kincir Angin tak kompak menyikapi riset tentang kekejaman tentara Belanda di Indonesia. Partai Kemerdekaan di negeri itu menganggap temuan tersebut sebagai pemalsuan sejarah.

Untuk kesekian kalinya Belanda memohon maaf atas kekejaman yang telah dilakukan militer Belanda terhadap rakyat Indonesia pada periode 1945-1949. Kali ini gaungnya lebih keras karena yang langsung minta maaf Perdana Menteri (PM) Mark Rutte.

Baca juga : Basarah: Pemerintah Belanda Layak Beri Kompensasi Keluarga Korban

Rutte mengakui Belanda telah melakukan kekerasan berlebihan. Ia merespons riset yang dipresentasikan di Amsterdam, Kamis (16/2).

Hasil riset itu menunjukkan, tentara Belanda melakukan kekerasan ekstrem terhadap rakyat Indonesia dalam perang 1945-1950.

Baca juga : AP II Hadirkan Program Gerbang Indonesia Di Bandara Sultan Thaha

Permintaan maaf PM Belanda disambut positif bangsa Indonesia. Tapi tidak dengan pimpinan Partai Kemerdekaan (Partij voor de Frijheid) sayap kanan garis keras Belanda, Geert Wilders. Ia meradang mendengar PM Rutte meminta maaf.

Wilders yang pernah berniat melarang Al-Quran di Belanda, malah menuntut balik agar Indonesia meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan terhadap serdadu Belanda serta warga Hindia-Belanda yang pro Belanda di Indonesia. Menurutnya, Belanda juga banyak dirugikan selama perang kemerdekaan Indonesia.

Baca juga : Jangan Ganti Menteri Ganti Juga Kurikulum

“Di mana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda? Menghukum tentara Belanda adalah memalsukan sejarah. Mereka adalah pahlawan. Kita harus berdiri di belakang veteran kita. Permintaan maaf tidak pantas,” cuit politisi kontroversial itu dalam bahasa Belanda di akun Twitter pribadinya @geertwilderspvv, Sabtu (19/2).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.