Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Omicron Masih Parah

Hong Kong Mirip Kota Mati

Jumat, 4 Maret 2022 08:10 WIB
Virus Corona varian Omicron di Hong Kong meningkat. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu).
Virus Corona varian Omicron di Hong Kong meningkat. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu).

RM.id  Rakyat Merdeka - Virus Corona varian Omicron di Hong Kong masih merajalela. Akibatnya, kota dengan populasi 7,4 juta jiwa itu bagai kota mati.

Kamis pagi (3/3), suasana Hong Kong sangat sepi. Perkantoran tutup, karena pegawainya bekerja dari rumah. Sementara transportasi umum membatasi jadwal beroperasi.

Masyarakat lainnya juga memilih tinggal di rumah saja. Selain itu, tak sedikit penduduk menjalani perawatan Coronavirus Disease (Covid-19) di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah.

Baca juga : Lockdown 9 Hari, Pasar Saham Hong Kong Tetap Buka

“Kami kekurangan tenaga akibat pandemi Covid-19. Layanan kereta api untuk sementara kami tiadakan di delapan jalur,” info layanan kereta bawah tanah Hong Kong, MRT Corp, dikutip Reuters, Kamis (3/3).

Bus umum dan taksi juga terlihat tidak ada yang aktif sejak Rabu petang (2/3).

Sejak pandemi pada 2020, jumlah warga positif Covid-19 mencapai lebih dari 290.000 orang, dengan jumlah kematian sekitar 1.100. Dari jumlah tersebut, 700 kematian terjadi dalam sepekan terakhir. Umumnya, pasien tidak divaksinasi.

Baca juga : Tak Dibela Imin, Yaqut Ditolong Putri Gus Dur

Angka kematian yang meningkat, menyebabkan fasilitas untuk menyimpan jenazah di rumah sakit dan fasilitas lainnya sudah mencapai tahap kritis.

Pakar kesehatan dari University of Hong Kong (HKU) memperkirakan, hingga Senin (28/2), sekitar 1,7 juta orang sudah terinfeksi Covid-19. Sedangkan pekan depan diperkirakan akan mencapai puncak, jumlah pasien positif Covid per hari mencapai sekitar 183.000 orang.

Pemerintah menyatakan, masih merencanakan dan menyempurnakan skema pengujian Covid-19 massal wajib yang disebut dengan Compulsory Universal Testing (CUT).

Baca juga : Kasus Omicron Melonjak, Rupiah Turun Tipis

“Lonjakan kasus yang masih tinggi memaksa seluruh warga Hong Kong wajib menjalankan tes Covid. Ini memang sangat merepotkan, tapi kita perlu menekan jumlah penularan. Tenaga kesehatan kita sudah kewalahan,” terang Menteri Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan kepada CCTV, kemarin.

Dia menekankan, dari pengalaman pelaksanaan inisiatif CUT di belahan dunia lain menunjukkan, kebutuhan dasar warga seperti makanan, kebutuhan dan perawatan medis harus ditangani Pemerintah. “Warga tidak perlu panik maupun menimbun makanan,” imbau Chan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.