Dark/Light Mode

Dubes AS Untuk RI, Sung Yong Kim

Tak Hanya Jadi Kegagalan Strategis Kremlin, Invasi Ke Ukraina Hancurkan Masa Depan Rusia

Jumat, 4 Maret 2022 18:01 WIB
Dubes AS Untuk RI, Sung Yong Kim Tak Hanya Jadi Kegagalan Strategis Kremlin, Invasi Ke Ukraina Hancurkan Masa Depan Rusia

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim menegaskan, sekarang ini merupakan saat yang berbahaya, bagi semua orang yang mencintai kebebasan di seluruh dunia.

Dubes Kim mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan serangan terhadap prinsip-prinsip yang menjunjung perdamaian dan demokrasi global. Dengan melancarkan serangan brutalnya terhadap rakyat Ukraina.

"Namun, rakyat Ukraina sangat tangguh. Mereka telah menjalani demokrasi selama beberapa dekade. Keberanian mereka menginspirasi dunia," ujar Dubes Kim dalam keterangan yang diterima RM.id, Jumat (4/3).

Dia pun menegaskan, AS bersama dengan para sekutu dan mitra di seluruh dunia, akan terus mendukung rakyat Ukraina dalam membela negara mereka.

Baca juga : Dubes RI Untuk Italia Serahkan Surat Kepercayaan Ke Presiden Sergio Mattarella

Dengan memilih untuk membiayai perang daripada berinvestasi untuk kebutuhan Rusia, Dubes Kim menilai, invasi Putin ke Ukraina akan menjadi kegagalan strategis bagi Kremlin. Serta merusak masa depan rakyat Rusia.

"Ketika sejarah dalam era ini ditulis, hal itu akan menunjukkan bahwa pilihan Putin untuk meluncurkan serangan yang tidak beralasan, tidak dibenarkan, dan terencana membuat dunia lebih bersatu. Secara eksponensial, Rusia menjadi lebih lemah. Hal ini tidak akan berakhir baik bagi Vladimir Putin," beber Dubes Kim.

"AS beserta para sekutu dan mitra sedang mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia," imbuhnya.

Sebagai hasil dari koordinasi sanksi global yang belum pernah terjadi sebelumnya, AS, Inggris, Uni Eropa, Jepang, dan Kanada telah menghapus beberapa bank Rusia dari sistem perbankan global SWIFT. Serta memberlakukan tindakan pembatasan pada Bank Sentral Rusia.

Baca juga : Dubes AS Sung Yong Kim Dukung Jokowi Wujudkan Making Indonesia 4.0

Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan sanksi keuangan secara menyeluruh dan kontrol ekspor ketat yang akan merugikan ekonomi, sistem keuangan, dan akses Rusia ke teknologi mutakhir.

Setelah Putin memulai invasinya, mata uang rubel mencapai titik terlemahnya dalam sejarah. Pasar saham Rusia jatuh.

"Bersama Inggris dan Uni Eropa, AS menjatuhkan sanksi kepada para perancang perang ini, termasuk Putin sendiri," ujar Dubes Kim.

Dengan bergerak dalam koordinasi yang erat serta koalisi yang kuat bersama sekutu dan mitra, yang mewakili lebih dari setengah ekonomi global, Dubes Kim menyebut, pihaknya telah memperbesar dampak tindakan untuk membebankan biaya maksimum pada Putin dan rezimnya.

Baca juga : Darurat Nasional, Kazakhstan Jamin Keamanan Investasi Asing Dan Negara Sahabat

"Menanggapi perang sebagai pilihan Putin, kami akan membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis. Kami akan menghambat kemampuan Rusia untuk membiayai dan mengembangkan militernya. Kami akan melemahkan kemampuan Rusia untuk bersaing dalam ekonomi global. Kami pun siap berbuat lebih banyak lagi," tegas Dubes Kim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.