Dark/Light Mode

PBB: Pandemi Covid Belum Berakhir, Ketimpangan Vaksin Masih Terjadi

Rabu, 9 Maret 2022 13:38 WIB
Sekjen PBB Antonio Gutteres (Foto: Net)
Sekjen PBB Antonio Gutteres (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PBB Antonio Gutteres menegaskan, pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Tak menutup kemungkinan, status pandemi diperpanjang karena distribusi vaksin yang masih belum merata.

"Pandemi ini berdampak tragis pada aspek kesehatan dan kehidupan jutaan orang, dengan lebih dari 446 juta kasus di seluruh dunia, dan enam juta angka kematian. Di luar itu, banyak warga dunia yang terpaksa bergelut dengan kesehatan mental yang memburuk," papar Gutteres dalam pernyataan yang menandai dua tahun pandemi Covid, seperti dilansir AFP, Rabu (9/3).

Bersyukur, langkah-langkah kesehatan masyarakat yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, berperan aktif mengendalikan pandemi. Termasuk, pengembangan dan penyebaran vaksin yang luar biasa cepat.

Baca juga : Pemerintah Masih Waswas

"Namun, akan menjadi satu kesalahan besar, jika berpikir pandemi Covid telah berakhir," ucap Gutteres.

Dia menyebut, hingga saat ini, distribusi vaksin masih jauh dari merata. Sementara 1,5 miliar dosis vaksin diproduksi setiap bulan.

"Hampir tiga miliar orang, masih menanti suntikan pertama mereka," tuturnya.

Baca juga : Dedie Rachiem Kepatil Covid, Bima Arya: Ku Hampa Tanpa Dirimu

Gutteres mengatakan, situasi ini merupakan imbas keputusan kebijakan dan anggaran yang memprioritaskan kesehatan penduduk negara kaya, ketimbang negara miskin.

Menurutnya, two tier recovery adalah resep jitu untuk menghadapi lebih banyak varian, lebih banyak penguncian dan lebih banyak kesedihan dan pengorbanan di setiap negara.

"Kita semua harus mempersembahkan kembali diri kita sendiri, untuk mengakhiri pandemi ini, dan menutup babak menyedihkan dalam sejarah umat manusia," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.