Dark/Light Mode

Gelombang 3 Covid Geser Ke Luar Jawa-Bali

Buruan, Pemda Geber Vaksinasi

Sabtu, 19 Februari 2022 08:00 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, kemarin. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww).
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, kemarin. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah luar Jawa-Bali memiliki potensi kenaikan kasus Covid-19. Kemungkinannya akan terjadi dalam 3 sampai 4 pekan ke depan.

Saat ini, provinsi di Jawa-Bali sudah mulai mendekati puncak atau bahkan melewati puncak kasus Covid-19 harian. Untuk wilayah non Jawa-Bali, akan ada potensi peningkatan dalam 3-4 minggu ke depan.

“Karena itu, kita tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), deteksi dini dan segera vaksinasi,” tegas Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Nadia menegaskan, Pemerintah telah siap menghadapi gelombang Omicron kali ini dengan beragam kebijakan. Yaitu, memperketat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di daerah level 3, meningkatkan strategi surveilans testing, tracing dan treatment (3T).

Baca juga : Kematian Covid Meningkat, Kapolda Fadil Genjot Vaksinasi Lansia

“Serta mempersiapkan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga kesehatan,” kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes ini.

Selain itu, pihaknya juga telah mendistribusikan 18 ribu oksigen konsentrator ke 34 provinsi. Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen. Bahkan, 20 di antaranya sudah ter-install di berbagai provinsi di Indonesia.

“Masyarakat tetap tenang, karena Pemerintah lebih siap menghadapi fase peningkatan ini, mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli-Agustus 2021,” katanya.

Secara nasional, kata Nadia, kasus konfirmasi Delta juga sudah melewati puncak. Pada pertengahan tahun lalu, puncak Delta mencapai 56 ribu kasus.

Baca juga : Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov NTB Genjot Vaksinasi

Sekarang, pada 16 Februari 2022 telah berada di angka 64.718 kasus.

Hanya saja, Nadia menambahkan, untuk jumlah kematian tidak setinggi saat kasus Delta berada di puncaknya. Sekarang, kasus kematian berada pada angka 134 orang, berbeda dengan Delta sebanyak 2.500 kasus.

“Angka positivity rate sebesar 16,68 persen, bandingkan Delta angka positivity rate-nya 50 persen,” ungkap Nadia.

Netizen mengingatkan, episentrum Covid-19 dalam beberapa minggu ke depan akan pindah ke luar Jawa-Bali. Dengan tetap prokes ketat, vaksinasi dan PPKM, tren Covid-19 akan terus menurun.

Baca juga : Terapkan Prokes Ketat, Cafe ini Tawarkan Konsep dan Desain Unik

“Episentrum Covid-19 akan bergeser ke luar Pulau Jawa-Bali dalam 2 Minggu ke depan,” ujar @giewhydi.

Akun @metta_ds mengimbau masyarakat luar Jawa-Bali waspada dengan potensi kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan ke depan. Tetap prokes ketat.”Semoga tren terus menurun,” harapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.