Dark/Light Mode

Laporan Rakyat Merdeka Dari Forum Jenesys 2022

Kekayaan Alam Picu Sengketa Wilayah

Rabu, 16 Maret 2022 06:33 WIB
Credits (facebook jenesys group e & f march 9-15) Profesor Hideo Kimura memberikan kuliah berjudul Jepang Hari Ini.
Credits (facebook jenesys group e & f march 9-15) Profesor Hideo Kimura memberikan kuliah berjudul Jepang Hari Ini.

 Sebelumnya 
Kimura menjelaskan, sengketa dimulai sejak 1970-an, sejak ditemukannya minyak bumi di pulau tersebut. “Saya berharap sengketa ini bisa diselesaikan secepat mungkin,” harapnya.

Masih di forum yang sama, Kimura juga mengangkat isu ancaman penurunan populasi di Negeri Matahari Terbit. Dia menjelaskan, penduduk Jepang 30 tahun mendatang, akan berjumlah sekitar 100 juta orang. Menurun sekitar 26 juta dari jumlah penduduk saat ini.

Baca juga : Sembilan Capres PSI Dikuliti Sembilan Bulan

“Penurunan angka itu jelas sangat besar,” curhatnya.

Menurut Kimura, ada sejumlah hal yang menyebabkan penurunan populasi di Jepang. Salah satunya, banyaknya penduduk lansia. Dia menjelaskan, tahun 2021 ada sekitar 30 persen penduduk Jepang yang berusia lebih dari 65 tahun. Diperkirakan, akan naik jadi 35 persen pada 2040.

Baca juga : Srikandi Cicipi Gelar Penglaris

“Fakta saat ini, ada 86.510 penduduk berusia lebih dari 100 tahun. Yang 88 persennya merupakan wanita,” beber Kimura.

Pemerintah Jepang tak tinggal diam melihat keadaan tersebut. Dia bilang, Pemerintah Jepang telah mengeluarkan beberapa kebijakan demi meningkatkan jumlah populasi.

Baca juga : Bulan Rajab, Erick Thohir Lepas Rindu Ke Makam Sang Ayah

Pemerintah Jepang, kata Kimura lagi, menyiapkan lingkungan yang nyaman dan sesuai bagi warga untuk membentuk keluarga dan melahirkan. Jepang, kata dia, juga mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Tapi, berbagai upaya itu menemui sejumlah tantangan. Salah satunya, keinginan wanita Jepang untuk bisa hidup mandiri. “Termasuk dalam menghasilkan uang,” katanya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.