Dark/Light Mode

Wiranto Bicara Terorisme Di APSC Thailand

Senin, 24 Juni 2019 04:21 WIB
Menko Polhukam Wiranto (ketiga dari kanan) di acara Asean 
Political-Security Community Council Meeting di Bangkok Thailand. (Foto : Istimewa).
Menko Polhukam Wiranto (ketiga dari kanan) di acara Asean Political-Security Community Council Meeting di Bangkok Thailand. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyampaikan apresiasi kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, untuk pembaruan komprehensifnya dalam Pilar ASEAN Political-Security Community (APSC).

Dikatakan, hingga saat ini, Cetak Biru Komunitas APSC 2025 hampir mencapai setengahnya pada tahun 2021.

“Harapan tulus kami, agar Sekjen APSC terus menjalin hubungan lebih erat dengan Kepala Negara kami. Untuk memastikan agenda kami diimplementasikan. Kami yakin, kemajuan ini akan bermanfaat nyata bagi masyarakat kami.

Sebagai wujud komitmen mencapai visi Komunitas ASEAN 2025,” ujar Wiranto dalam APSC Meeting di Thailand, Sabtu (22/6) lalu.

Baca juga : Stabilkan Harga, 8 Ton Telur Ayam Diguyur Ke Tujuh Pasar

“Kita perlu terus memantau kemajuan dan hasil cetak biru itu. Karena itu, kita harus mengembangkan mekanisme pemantauan komprehensif yang ditingkatkan. Karena kita memasuki tinjauan jangka menengah pada tahun 2021,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, ada beberapa isu yang menjadi bahasan utama. Di antaranya mengenai terorisme. Wiranto mengatakan, masyarakat Indonesia telah melihat bagaimana teroris ini terus mengembangkan strategi dan taktik mereka. Baik secara kelompok maupun individu. Menurutnya, ini termasuk fenomena baru dengan keterlibatan perempuan dan anak-anak dalam serangan mereka.

“Kami senang mengetahui bahwa lembaga penegak hukum kami masing-masing telah berhasil melakukan beberapa operasi di wilayah kami. Mari kita tugaskan mereka untuk melanjutkan dan memperkuat kolaborasi mereka. Termasuk upaya bersama mereka untuk berbagi informasi yang efektif di jaringan teroris lintas batas,” katanya.

Selain itu, para aparat penegak hukum juga perlu menghentikan aliran keuangan teroris. Serta menghentikan akses mereka ke berbagai platform di internet. “Mari kita lanjutkan kolaborasi kita melawan radikalisasi dan deradikalisasi,” ajak Wiranto.

Baca juga : Ki Hadjar Dewantara Rame-rame Dipasang Politisi

Terkait masalah terorisme ini, telah dirumuskan Rencana Kerja Rencana Aksi ASEAN untuk Mencegah dan Menangkal Bangkitnya Radikalisasi dan Ekstremisme Kekerasan 2018- 2025, yang juga fokus pada pencegahan dan deradikalisasi.

Untuk itu, Wiranto mengajak seluruh pihak untuk melakukan lebih banyak pekerjaan praktis pada program ini. Termasuk berbagi pengalaman yang melibatkan semua pihak. Terutama perempuan dan remaja.

“Sebagai contoh, sejak 2016, Indonesia telah memprakarsai sebuah program yang disebut Duta Besar untuk Perdamaian di Ruang Maya. Kami memberdayakan kaum muda. Termasuk kaum muda Negara-negara ASEAN. April tahun ini di Jakarta, mereka berkumpul di sebuah lokakarya regional tentang komunikasi strategis untuk melawan radikalisme melalui internet,” terangnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Kedua Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja Prak Sokhonn, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith.

Baca juga : Bupati Cantik Talaud Terima Duit Suap Rp 500 Jutaan

Juga ada Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, Menteri Luar Negeri Filipina Teodore L. Locsin, Menteri Luar Negeri Singapura Dr. Viv- ian Balakrihnan, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramud- winai, Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh, dan Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.