Dark/Light Mode

Krisis Ekonomi Memburuk Menteri Sri Lanka Mundur Berjamaah

Senin, 4 April 2022 23:08 WIB
Demonstran berhadap-hadapan dengan aparat di Colombo, Sri Lanka, Minggu, 3 Maret 2022. (Foto Reuters via BBC)
Demonstran berhadap-hadapan dengan aparat di Colombo, Sri Lanka, Minggu, 3 Maret 2022. (Foto Reuters via BBC)

 Sebelumnya 
Organisasi pemantau internet NetBlocks mengatakan, data jaringan seketika menunjukkan bahwa Sri Lanka telah menerapkan pemblokiran media sosial secara nasional. Akses ke sejumlah platform, seperti Twitter, Facebook, WhatsApp, YouTube dan Instagram dibatasi.

Baca juga : Puan Apresiasi BLT Minyak Goreng Sebagai Solusi Jangka Pendek

Presiden Rajapaksa menetapkan keadaan darurat di tengah kenaikan harga-harga, kelangkaan bahan pokok dan pemadaman listrik bergilir. Kekuasaan darurat di masa lalu membolehkan militer menangkap dan menahan tersangka tanpa surat perintah.

Baca juga : Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama [3]

Belum jelas apakah status darurat saat ini juga memungkinkan hal yang sama. Inspektur Polisi, Nihal Thalduwa mengatakan, 664 orang telah ditangkap karena melanggar aturan jam malam di Provinsi Barat, wilayah administratif paling padat penduduk yang mencakup Colombo.

Baca juga : Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama [2]

Para kritikus mengatakan, penyebab krisis terburuk dalam beberapa dekade akibat negara salah urus ekonomi, hingga menimbulkan defisit kembar. Yaitu kekurangan anggaran dan defisit transaksi berjalan. Krisis saat ini diperparah pemotongan pajak besar yang dijanjikan Rajapaksa saat kampanye pemilu 2019, beberapa bulan sebelum pandemi Covid19 mulai menghantam ekonomi negara itu. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.