Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tolak Bantuan Asing, Bilang Warganya Banyak Yang Sembuh

Korut Klaim Mampu Jinakkan Covid-19

Selasa, 24 Mei 2022 08:05 WIB
Petugas menyemprotkan disinfektan demi mencegah penularan Covid-19 di Daesong Department
Store, Pyongyang, Korea Utara, 27 September 2021. (Foto AFP)
Petugas menyemprotkan disinfektan demi mencegah penularan Covid-19 di Daesong Department Store, Pyongyang, Korea Utara, 27 September 2021. (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kekhawatiran dunia atas meledaknya korban Covid-19, Korea Utara (Korut) masih bisa tenang. Negeri komunis itu mengklaim kondisi negaranya terus membaik, meski tanpa bantuan negara luar.

Angka penularan virus Corona di Korea Utara, (Korut) dikabarkan berada di bawah angka 200 ribu pada Senin pagi (23/5). Ini merupakan hari kedua Pyongyang mencatat penurunan angka penularan. Korut mencatat, 167.650 pasien baru menderita demam pada Senin (23/5) dan satu kematian.

Kantor berita Korut, KCNA, dikutip Reuters kemarin memberitakan, lebih dari 2,33 juta dari 2,81 juta kasus kumulatif yang dilaporkan sejak akhir April telah pulih pada Minggu (22/5) malam. Korban meninggal dunia mencapai 68 orang.

KCNA kemarin mengklaim, sudah banyak pasien demam yang mulai pulih dalam tiga hari belakangan. KCNA menyebut istilah demam, karena tidak adanya tes Covid yang memadai di negara itu. “Hasil baik terus dilaporkan dalam perang yang sedang berlangsung melawan epidemi,” klaim KCNA.

Baca juga : Hepatitis Akut Incar Anak Yang Belum Vaksin Covid

Kabar itu disebar saat Korut mendapat tawaran bantuan kemanusiaan dan vaksin dari tetangganya Korea Selatan dan Amerika Serikat. Namun, Pemerintahan Kim Jong-un masih teguh menutup diri dan tidak langsung menerima tawaran bantuan tersebut.

Di saat tetap diam menyikapi tawaran bantuan, Korut mengakui bahwa situasi virus di negara itu dapat ditanggulangi.

“Kesadaran atas krisis dan tanggung jawab lebih ditingkatkan di setiap wilayah, sektor, tempat kerja di seluruh negeri,” jelas KCNA.

Untuk mempertahankan kemajuan ini, Pemerintahan Kim Jong-un melakukan langkah pencegahan seperti pemeriksaan kesehatan ketat, lockdown dan blokade di perbatasan dan protokol kesehatan ketat.

Baca juga : Irma Chaniago Bilang, Yang Demo Mau Makzulkan Jokowi Tak Paham Undang-Undang

Pihak berwenang telah mendistribusikan makanan dan obat-obatan ke seluruh negeri, dengan mengerahkan petugas medis militer.

KCNA mengatakan, pabrik-pabrik farmasi sudah meningkatkan angka produksi obat-obatan untuk mengatasi pandemi. Namun, tidak dijelaskan jenis obat-obatan yang dibuat.

Gelombang penularan Covid-19 di Korut, pertama kali dilaporkan pada 12 Mei lalu. Hal ini telah memicu kekhawatiran karena kurangnya vaksin, infrastruktur medis yang tidak memadai dan potensi krisis pangan di negara berpenduduk 25 juta itu.

Para ahli kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti bakal ada krisis kesehatan besar di Korut. Hal ini mengingat Korut belum memiliki sistem perawatan kesehatan yang baik. Lalu, di tengah terpaan virus Omicron, Korut juga belum memiliki obat untuk merawat pasien Covid-19.

Baca juga : Beda Dengan China, Hong Kong Percepat Pelonggaran Aturan Covid-19

Belum lagi kemampuan pengujian massal yang tak memadai. “Kelihatannya sangat buruk. Mereka menghadapi penyebaran Omicron yang merajalela tanpa perlindungan dari vaksin,” kata Owen Miller, dosen studi Korea di School of Oriental and African Studies, London University, dikutip AP.

Tahun lalu, Korut mengklaim, telah mengembangkan peralatan PCR sendiri untuk melakukan tes virus Corona. Meski banyak pihak mengkhawatirkan kondisi Korut selama meledaknya Covid19, negara tersebut mengaku tidak banyak mengalami kendala.

Kendati ada peningkatan kasus, kegiatan pertanian terus berlangsung, pabrik-pabrik tetap beroperasi. Pemerintah juga tetap menggelar upacara pemakaman seorang mantan jenderal, yang dihadiri Kim Jong-un.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.