Dark/Light Mode

Untuk Proteksi, Warga Desa Kudu Sudah Divaksin

Jangan Sampai Kampung Malah Jadi Markas Covid

Senin, 18 April 2022 07:55 WIB
Masyarakat melakukan vaksinasi booster di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2022). (Foto: Khairizal Anwar/RM.id)
Masyarakat melakukan vaksinasi booster di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2022). (Foto: Khairizal Anwar/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memprediksi jumlah pemudik Lebaran tahun ini mencapai 85,5 juta orang. Kasus Covid pun berpotensi meningkat jika mayoritas warga desa belum memiliki proteksi.

Hal itu disampaikan Anggota Tim Pakar Medis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika dalam diskusi yang digelar di Jakarta, kemarin.

Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin ledakan Covid-19 terjadi di desa-desa yang menjadi tujuan pemudik.

Baca juga : Warga Negeri Kanguru Sudah Tak Sabar Pengen Ke Bali

“Sangat logis konsekuensinya akan terjadi letusan kasus di desa yang menjadi target pemudik. Itu yang kurang menjadi perhatian, atau tidak menjadi fokus pemerintah,” ujarnya.

Ahli Virologi Universitas Udayana Bali ini menyebut, imbauan yang dilakukan Pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan vaksin sebelum mudik sudah benar.

Namun, alangkah baiknya imbauan tersebut tak hanya ditujukan bagi pemudik, tapi juga bagi orang di desa yang menjadi sasaran kedatangan pemudik.

Baca juga : Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan, Jangan Sampai Kehabisan

Sebab, meski pemudik sudah vaksin, mereka tetap saja berisiko tertular virus dalam perjalanan dan tetap bisa menularkan ke orang lain.

Dia meyakini, mayoritas penduduk kota memiliki imunitas baik sehingga terlindungi dari Covid-19. Mereka rata-rata sudah pernah vaksin dua dosis lengkap plus booster. Ada juga yang imunitasnya terbentuk alami karena pernah tertular Covid-19.

Tetapi, vaksin Covid-19 tidak mampu mencegah transmisi 100 persen. Hanya mengurangi tingkat keparahan saja. Masalahnya, masih banyak warga desa yang belum menjalani vaksinasi, sehingga tidak terlindungi atau terproteksi dari virus Corona. Kalau begitu, maka kampung halaman bakal jadi “markas” Covid-19.

Baca juga : Kapan Azis Syamsuddin Jadi Tersangka Kasus Suap DAK Lampung? Ini Kata KPK

“Itu yang paling harus diingat. Maka keluarga di desa harus sudah vaksin. Tapi saat ini, banyak desa vaksinasinya masih belum tinggi. Sosialisasi ajakan vaksin di desa harus lebih masif,” ungkapnya

Tingginya animo masyarakat yang sudah dua tahun tidak mudik ini, kata Mahardika, harus benar-benar disiapkan Pemerintah agar aman dari penularan kasus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.