Dark/Light Mode

Presidennya Kabur Dengan Pesawat Militer

Sri Lanka Darurat Nasional

Kamis, 14 Juli 2022 08:05 WIB
Demonstran menggelar Parodi politik tumbangnya dinasti Rajapaksa di Colombo, Sri Lanka. (Foto AP/Eranga Jayawardena)
Demonstran menggelar Parodi politik tumbangnya dinasti Rajapaksa di Colombo, Sri Lanka. (Foto AP/Eranga Jayawardena)

 Sebelumnya 
Pada April lalu, pemerintah Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri sebesar 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 764 triliun. Pemerintah salah urus hingga praktik korupsi yang diperparah dengan pandemi Covid-19, membuat krisis ekonomi Sri Lanka terus memburuk.  Negara di Asia Selatan itu mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) serta gas.

Selain Rajapaksa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah menyatakan akan mengundurkan diri. Namun, ia tak menjelaskan detail kapan akan melakukannya.

Kemarin, massa kembali beraksi, mengepung Kantor PM Sri Lanka. Polisi meresponsnya dengan menembakkan gas air mata untuk menahan mereka agar tidak menyerbu kompleks itu.

Baca juga : Presiden Jokowi Dijadwalkan Shalat Idul Adha Di Masjid Istiqlal

“Ada protes yang berlangsung di luar kantor PM di Colombo dan kami membutuhkan jam malam untuk mengatasi situasi,” kata seorang perwira polisi, dilansir Channel News Asia, kemarin.

Perwira itu menambahkan, dia diberikan wewenang penuh untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Termasuk menindak para demonstran yang dianggap mengganggu fungsi negara.

Jika Rajapaksa mengundurkan diri sebagai Presiden Sri Lanka, itu akan menjadikan PM Wickremesinghe sebagai penjabat Presiden kendati dia mau mengundurkan diri. Jika itu terjadi, maka Ketua Parlemen akan jadi penjabat Presiden sampai digelarnya pemilu, yang sesuai konstitusi.

Baca juga : Main Di Kandang, Super Elang Jawa Dilarang Gugup

Namun para demonstran tidak setuju dengan naiknya Wickremesinghe sebagai Presiden. Mereka menganggap Wickremesinghe bersekutu dengan Rajapaksa.

Salah satu koordinator demonstrasi, Buddhi Prabowo Karunaratne menegaskan, pihaknya akan mengambil alih parlemen atau gedung Pemerintah lainnya jika Rajapaksa dan Wickremesinghe tidak mundur.

“Kami sangat menentang Pemerintah Gota-Ranil. Keduanya harus mundur,” tegas Karunaratne. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.