Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kasusnya Sedang Ditangani Polisi Kamboja
53 WNI Disekap AgenTenaga Kerja Bodong
Jumat, 29 Juli 2022 08:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus dugaan penipuan penempatan kerja di Kamboja terjadi lagi. Korbannya, 53 Warga Negara Indonesia (WNI). Untungnya, kasus itu berhasil dibongkar kepolisian.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membenarkan kasus dugaan penyekapan 53 WNI di Kamboja. Mereka disinyalir menjadi korban agen tenaga kerja bodong. Informasi ini disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamis (28/7).
Baca juga : Kemenlu Minta Bantuan Polisi Kamboja Bebaskan 53 WNI Yang Disekap
“Berdasarkan laporan yang diterima KBRI Phnom Penh, 53 WNI yang disekap itu sudah diusut pihak kepolisian Kamboja,” terang Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam pesan singkatnya, Kamis.
Judha menjelaskan, kejadian ini bukan yang pertama. Kasus penipuan di perusahaan investasi palsu kian marak terjadi karena banyaknya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial.
Baca juga : Kasus Jin Buang Anak Dinilai Lebih Tepat Diselesaikan Di Dewan Pers
Pada 2021, KBRI Phnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban agen tenaga kerja bodong. Namun tahun ini, kasus serupa malah terus bertambah. Hingga Juli ini, tercatat 291 WNI menjadi korban, dengan 133 orang di antaranya sudah berhasil dipulangkan.
Untuk menekan jumlah kasus tersebut, ujar Judha, Kemlu telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan di Kamboja. Menurut Judha, Pemerintah juga telah melakukan berbagai langkah sosialisasi agar masyarakat waspada terhadap modus-modus penipuan lowongan kerja di Kamboja.
Baca juga : Polisi Klarifikasi Soal CCTV Yang Kini Dikantongi Penyidik
“Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI Phnom Penh memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia,” terang Judha.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya