Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bos Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas Dalam Serangan Drone AS Di Kabul
Selasa, 2 Agustus 2022 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, dilaporkan tewas dalam operasi kontra-terorisme, yang digelar Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Afghanistan, Minggu (31/7).
Berita ini ramai diwartakan oleh media Amerika. CBS News mengatakan tiga sumber: The New York Times, Washington Post, CNN International telah mengkonfirmasi tewasnya Zawahiri dalam operasi tersebut, dengan mengutip sumber tak dikenal yang mengidentifikasi korban.
Namun, belum ada konfirmasi independen terkait hal ini.
Baca juga : Taipan Gandum Ukraina Dan Istri, Tewas Dalam Serangan Rudal Rusia Di Mykolaiv
Gedung Putih menyebut, Presiden Joe Biden akan memberikan rincian operasi di Afghanistan dalam beberapa jam ke depan.
Seperti dikutip BBC pada Senin (1/8), Zawahiri mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda, setelah kematian Osama bin Laden pada Mei 2011.
Bersama Bin Laden, pria kelahiran 19 Juni 1951 itu mendalangi serangan 9/11 di AS.
Baca juga : Telkomsel Berpeluang Diperiksa Dalam Persidangan Bupati PPU Abdul Gafur
Zawahiri, seorang ahli bedah mata yang membantu mendirikan kelompok militan Jihad Islam Mesir, merupakan teroris paling dicari di AS.
Seorang pejabat senior AS sebelumnya mengkonfirmasi telah terjadi operasi "sukses" terhadap target "penting" al-Qaeda di Afghanistan.
"Operasi itu berlangsung selama akhir pekan dan tidak ada korban sipil," imbuh sumber tersebut.
Baca juga : Ibaratnya Baru Sembuh, Jangan Disuruh Lari Dulu
Pada saat yang sama, Juru Bicara Taliban melaporkan, serangan drone AS terjadi di Perumahan Kabul, Minggu (31/7).
Dia menggambarkannya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional.
"Tindakan seperti itu merupakan pengulangan dari pengalaman gagal selama 20 tahun terakhir. Bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat, Afghanistan, dan kawasan," papar Juru Bicara Taliban. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya