Dark/Light Mode

Akan Hadiri KTT G20

Kedubes Rusia Di Jakarta Siap-siap Nyambut Putin

Kamis, 8 September 2022 08:05 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Paul Yoanda/RM)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Foto Paul Yoanda/RM)

 Sebelumnya 
Uni Soviet Tak Buruk

Pada kesempatan itu, Vorobieva mengungkapkan pandangan pribadinya terkait peran mantan Presiden Uni Soviet yang belum lama ini meninggal, Mikhail Gorbachev.

Vorobieva menganggap, Gorbachev ikut andil dalam pecahnya Uni Soviet. Menurut Vorobieva, Uni Soviet adalah era masyarakat hidup dalam kestabilan. Hingga akhirnya terpecah dan menjadi tragedi bagi banyak orang.

Baca juga : Berkendara Di Jakarta Makin Tidak Nyaman

"Saya seorang diplomat muda saat Gorbachev masih jadi pemimpin,” ungkap Vorobieva.

Dia tak memungkiri, Uni Soviet bukanlah masyarakat yang ideal. Namun tidak seburuk yang digambarkan Barat.

“Kami menikmati kehidupan yang stabil, aman, bangga dengan negaranya sendiri, yakin atas masa depannya sendiri. Kami menikmati fasilitas kesehatan gratis, dan memiliki nilai-nilai yang patut dibanggakan sebagai suatu bangsa,” tutur mantan Dubes Rusia untuk Malaysia itu.

Baca juga : Masyarakat Kudu Siap-siap Kencangkan Ikat Pinggang

Vorobieva menilai, Gorbachev seharusnya bisa melakukan hal yang lebih baik. Terutama dalam menangani tantangan dan krisis yang terjadi usai Uni Soviet runtuh. Menurut Vorobieva, saat itu ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi dari tindakan Gorbachev.

Dia menilai, Gorbachev telah melakukan kesalahan. Dirinya yakin, terpecahnya Uni Soviet adalah tragedi bagi semua orang di era itu. Tahun 1990-an, sambungnya, merupakan periode tragis bagi Rusia dan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya.

“Menurut pandangan saya, apa yang terjadi sekarang di Ukraina juga merupakan buah tindakan Gorbachev,” tutupnya.

Baca juga : Warga Ibu Kota Serbu MRT Jakarta

Sebelumnya, Putin menyebut runtuhnya Uni Soviet sebagai Malapetaka Geopolitik Terbesar di Abad Ke-20. Uni Soviet runtuh di era Gorbachev menjadi Presiden, yaitu pada 1991. Banyak warga Rusia, khususnya pada generasi di umur 40 tahun ke atas, masih mengenang kejayaan yang dimiliki Uni Soviet sebelum runtuh.

Putin adalah salah seorang di antara banyaknya warga Rusia yang menjadikan pencapaian di era Uni Soviet sebagai panutan.

Gorbachev mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (30/8) di usia 91 tahun akibat sakit parah. Namun, tak seperti pendahulunya Presiden Boris Yeltsin, Gorbachev tidak diberikan upacara pemakaman kenegaraan. Putin bahkan tidak hadir di pemakaman Gorbachev pada Sabtu (3/9). ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.